Tidak ada sesuatu yang tidak bermanfaat di dunia ini, walau sekecil apapun manfaatnya. Termasuk soal kisah kita dengan mantan kekasih, mantan gebetan, atau mantan calon pacar. Di balik perpisahan kita dengan seseorang pasti ada pelajaran dan manfaat yang bisa kita ambil hikmah atau sisi positifnya.
Misalnya kalian berpisah dengan mantan karena dia bilang kamu terlalu cuek, kamu bisa berubah menjadi orang yang lebih perhatian nantinya. “Karena cinta itu saling, bukan hanya kamu atau aku saja.” Mana ada yang berjuang sendiri dalam suatu hubungan sementara yang lain cuek dan tidak pedulian?
Jika kamu putus karena dibilang terlalu egois, kamu bisa belajar gimana mengalah dalam suatu hubungan. Karena cinta adalah belajar saling menerima, menghargai, mengerti dan memberi. Jika kamu ditinggalkan karena kamu terlalu over proktektif, kamu bisa belajar soal “jangan menggenggam sesuatu terlalu kencang karena akan lebih mudah lepas” atau soal cinta itu saling percaya dan tidak mengekang. Seperti kata Dee Lestari dalam Filosopi Kopi-nya,
“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring bukan digiring”
Jika kamu putus karena dia bilang “kamu terlau baik buat aku” mungkin dia benar, kamu terlalu baik. Sehingga kamu tidak bisa membedakan mana kekasih yg tulus dan tidak, karena terlalu baik pun tidak bagus dalam masalah cinta. Kamu harus belajar rasional, berpikir dengan logika agar kamu tidak jatuh terlalu dalam lagi nantinya
Seperti kata Alit Susanto dalam tulisannya,
Lagian kalo dia mutusin lo dengan alasan ‘kamu terlalu baik buat aku’ secara tidak langsung dia mengakui kalo dia brengsek.
Hikmahnya jika kamu putus dengan alasan se-absurd itu, bukan berarti harus jadi orang yang agak jahat. Tapi carilah pasangan yang baik juga. Jika kamu dibilang terlalu baik buat dia, carilah pasangan baru yang sama baiknya dengan kamu. Jika kamu putus karena dikhianati, kalian bisa mengambil banyak hikmah dari salah satu alasan terbanyak yang bikin suatu hubungan berakhir ini. Jelas dia bukan orang yang baik dan tepat buat kamu. Memang hanya waktu yang bisa membuktikan seseorang itu benar-benar baik atau tidak, tapi setidaknya kamu bisa belajar lebih berhati-hati nantinya dalam memilih pasangan hidup
Seperti kata Om Mario Teguh,
“Percayalah bahwa pengkhianatannya adalah penyelamatanmu.”
Dan ingat, kamu hanya kehilangan seseorang yang tidak baik bagimu. Bukankah itu hal yang baik? So, karena selama apapun, sejauh apapun dan sedalam apapun hubungan kalian, andai dia bukan milikmu akan terlepas juga.
Dan pada akhirnya semua mantan itu baik, karena tidak mungkin kalian dipertemukan tanpa ada kebaikan di dalam diri kalian. Jika kamu mau benar-benar introspeksi diri dan belajar menjadi orang yang lebih baik, terlepas dari apapun alasan kalian berpisah atau siapapun yang salah.
Seperti Kata Kang Maman dalam salah satu notulennya,
“Karena mantan itu pernah mengisi keindahan bersama, jadi kenanglah masa lalu seperti kumbang menghisap sari madu tanpa merusak bunga itu. Dan kalau pun ada kenangan pahit, percayalah kenangan masa lalu membentuk kita di masa kini.”
Bukankah kesempurnaan rasa kopi itu karena rasa pahitnya? Jadi, berterima kasihlah pada mantan kekasih. Itulah mengapa The Rain dalam liriknya pun berkata,” Terima kasih kalian, barisan para mantan,” karena terkadang kita harus mencintai orang yang salah agar bisa belajar mencintai dengan benar.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring bukan digiring”
Yang seiring bukan digiring itu Filosofi Kopi-nya Dee, bukan Tere Liye 🙂
Dalamnya :’)
bagus banget,,, terimakasih mas 🙂
kuy,
Dengan segala keuntungan bisa kamu dapat di sini, www(titik)dewa168(titik)com