Dulu ketika masih remaja, kebanyakan orang cenderung dengan cepat merespon hal-hal yang terjadi disekitar mereka. Lalu menafsirkan hal itu baik atau tidak baik, seharusnya begini, maunya begitu, dengan segala pemikiran yang merasa sudah paling benar.
Namun semakin bertambah usia, perlahan orang-orang mulai berubah pola pikirnya. Hal ini bisa terjadi sebab pendidikan semakin tinggi, pengalaman semakin banyak, lingkup pertemanan semakin meluas, daftar bacaan yang terus bertambah, membuat ilmu dan wawasan ikut serta bertambah pula.
Semisal dulu orang kerap kali menyebutkan, "kalau berani jangan ngomong dibelakang, ngomong didepan aja langsung", dengan artian bahwa bicara didepan orangnya secara langsung lebih baik, dibandingkan membicarakannya kepada orang lain tanpa sepengetahuannya. Lalu apakah memang itu yang lebih baik ? Mari kita bahas disini..
Ketika kita membicarakan seseorang kepada orang lain tanpa sepengetahuannya, maka kita mendapat dosa. Ini terlepas dari apa yang dibicarakan fitnah maupun fakta. Selagi itu bukan dalam bentuk kebaikan, maka akan ada dosa didalamnya.
Ketika kita berbicara didepan yang bersangkutan secara langsung, akan ada banyak kemungkinan yang terjadi. Seperti akan ada dosa sebab sudah berkata tidak baik terhadap orang lain, orang lain juga akan tersinggung terhadap ucapan kita. Maka jika sudah begini, tidak menutup kemungkinan tali silaturrahmi juga akan terputus antar sesama. Hal ini justru akan menjadi suatu masalah.
Dengan begitu, masih bisakah kita tetap menilai mana yang lebih baik?
Kendati setiap orang punya cara masing-masing dalam menyikapi setiap hal, kita juga perlu memahami bahwa setiap orang terlahir dengan tampilan yang berbeda, pemahaman yang berbeda, serta sudut pandang yang berbeda pula. Mungkin dalam kisah di atas, sejatinya yang lebih baik adalah tidak berkata didepan maupun dibelakangnya. Lebih menjaga lisan kita agar tidak menyakiti sesama, barangkali adalah langkah yang baik untuk kita coba.Â
Sama halnya ketika kita menilai banyak hal yang terjadi dikehidupan kita. Ada sesuatu yang tidak baik, ternyata ada sisi positif yang bisa kita dapatkan di dalamnya. Juga sebaliknya. Ada hal yang baik, namun ternyata tidak sepenuhnya mengandung hal positif seperti yang kita duga.Â
Untuk itu, semakin dewasa kita menjadi semakin sulit menentukan sesuatu apakah baik atau tidak. Sebab seseorang memamahi sesuatu berdasarkan sudut pandangnya. Maka sudah sepatutnya kita saling menghargai sudut pandang orang lain yang berbeda dari kita.
Segala sesuatu yang terlihat baik bagi kita, belum tentu baik pula bagi orang lain. Maka hanya Tuhanlah yang punya kuasa paling benar, dalam menentukan apa yang sepenuhnya baik dan tidak baik.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”