Semakin Banyak Fitur AI, Semakin Canggih atau Semakin Mengancam?

Teknologi Modern

Hai Sobat Milenial! Pesatnya perkembangan teknologi pada generasi ini membuat kita tergeleng-geleng. Seperti mobil terbang yang dulu hanyalah sekedar fiksi dari film belaka, hologram, teknologi 5G yang dapat mencapai 1-10 Gbps, kecerdasan buatan atau AI, sampai dengan Biochip yang dapat ditanam ke otak manusia, dan masih banyak lagi. Dilihat dari banyaknya teknologi baru yang memiliki kecanggihan tinggi sehingga berpotensi mengancam prospek pekerjaan manusia maupun kesehatan manusia. Apakah kalian yakin dengan kemajuan teknologi ini semakin memudahkan kita atau malah semakin mengancam kita?

Advertisement

Naah, contohnya adalah AI atau Artificial Intelligence yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya di sempurnakan. Seperti baru-baru ini platform chatbot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) ChatGPT memberikan dukungan baru, yaitu fitur berselancar alias browsing dan dukungan plug-in. Namun, fitur ini diduga terlalu berinisiatif.  Perusahaan pemilik ChatGPT, OpenAI, dalam pengumumannya, fitur browser tersebut jadi salah satu dari dua plug-in (software yang menambahkan fitur tertentu pada suatu program tanpa mengubahnya) yang di-hosting pihaknya selain penerjemah kode. Fitur itu berupa Browsing Alpha, yang merupakan model eksperimental yang mengetahui kapan dan bagaimana menjelajah internet. Selain itu, plugin juga memungkinkan ChatGPT bisa berinteraksi dengan sistem antarmuka dari sebuah aplikasi (Application Programming Interface/API).

Dengan begitu, chatbot besutan OpenAI ini bisa memanfaatkan layanan atau fitur yang ada di dalam sebuah aplikasi. Dalam sebuah pengumuman di blog resmi mereka, OpenAI mengatakan bahwa dukungan plugin di ChatGPT memungkinkan layanan chatbot ini bisa semakin pintar, lantaran dapat melakukan berbagai hal ekstra. Beberapa di antaranya seperti mencari informasi terkini macam harga saham hingga skor pertandingan sepak bola, mencari pengetahuan umum seputar profil pengguna atau perusahaan, dan lain sebagainya dari internet.  

Para ahli telah mengungkapkan kekhawatiran reaksi terhadap eksperimen yang dilakukan OpenAI dengan GPT-4 semacam ini. Bahkan, dalam satu video demo yang diunggah, seseorang menggunakan ChatGPT untuk membuat resep, lalu memesan bahan-bahan yang diperlukan dari Instacart. ChatGPT memuat daftar bahan secara otomatis ke layanan belanja dan mengarahkan pengguna ke situs untuk menyelesaikan pesanan. Dikutip dari The Verge, fitur eksperimental ini mirip dengan Microsoft Bing yang memiliki teknologi khusus untuk memberi informasi GPT-4, model bahasa yang mendasari ChatGPT, dari internet. Terlebih lagi, karena ChatGPT sudah memiliki akses real-time pada internet, maka ChatGPT sudah mampu memberikan jawaban terbaru dan lebih detail dari penggunanya. Mulai dari penalaran yang lebih detil dan panjang, membuat kode pemrograman terbaru, hingga memperlancar pekerjaan lintas industri. Tidak seperti sebelumnya, yang mana jawaban atau pengetahuan yang dimiliki ChatGPT hanya berdasarkan sejumlah informasi yang telah "dipelajari" chatbot tersebut hingga sekitar 2021 saja.

Advertisement

Hal ini membuat gambaran lebih jelas bahwa nantinya AI akan menggantikan peran manusia dalam industri. Fitur tersebut dinilai cukup beresiko. Maka dari itu, supaya ChatGPT tidak berbuat sewenang-wenang, seperti memesan hotel atau restoran seenaknya, OpenAI mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan sejumlah pengamanan yang ketat terhadap sistemnya. Tidak disebutkan bagaimana mekanisme keamanan ChatGPT ketika menggunakan plugin ini. Namun, OpenAI menyebut mereka telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menerapkan sejumlah aksi yang tidak boleh dilakukan oleh ChatGPT tanpa seizin pengguna yang sedang memakai layanan tersebut.

OpenAI saat ini menyatakan bahwa ChatGPT mendukung sekitar sebelas plug-in eksternal yang populer, termasuk plug-in untuk memesan hotel dan tiket pesawat dari Expedia, memesan restoran dari OpenTable, serta belanja kebutuhan sehari-hari dari Instacart. Selain itu, terdapat juga dukungan plugin untuk beberapa platform seperti FiscalNote, Kayak, Klarna Shopping, Milo Family AI, Shop, Speak, Wolfram, dan Zapier, yang diungkapkan oleh OpenAI pada situs resminya dan dirangkum oleh KompasTekno pada Jumat, 24 Maret 2023. Meskipun belum diketahui apakah akan ada penambahan plug-in di masa depan, OpenAI sendiri memiliki beberapa plug-in buatannya sendiri, termasuk plug-in untuk mengeksekusi kode bahasa pemrograman dan plug-in, browsing yang memungkinkan ChatGPT mencari informasi dari internet. Saat ini, dukungan plugin di ChatGPT hanya tersedia untuk pengguna ChatGPT Plus dan pengembang aplikasi yang menggunakan ChatGPT. Belum ada informasi kapan dukungan plug-in ini akan tersedia untuk pengguna umum, tetapi OpenAI telah membuka laman pendaftaran bagi mereka yang ingin mencoba dukungan plug-in tersebut.

Intinya, para developer AI berlomba-lomba mengembangkan AI yang paling canggih dan pintar untuk membantu kita, yang awalnya hanya berdasarkan database yang di input dari beberapa tahun tertentu menjadi bisa update secara real-time. Bayangkan saja, penggunaan AI yang awalnya digunakan untuk membantu mengerjakan tugas seperti membuat artikel, cerpen, logo, gambar karakter, dan lain-lain menjadi bisa memesankan tiket pesawat maupun hotel, memesan barang, memprediksi cuaca, sampai menyarankan obat jika Anda sakit. Dengan begitu, AI saat ini memiliki kemampuan untuk meniru manusia dalam memecahkan masalah dan melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan atau keahlian fisik manusia dan dengan kemajuan AI yang memiliki kemampuan meniru manusia dapat mengurangi terjadinya humar error yang mana peran manusia dapat tergantikan dengan keberadaan AI. Hmm, lama-lama sudah seperti "Friday" asisten pribadi Iron Man nih! Bagaimana menurut kalian?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis