Selingkuh Itu Dilakukan Kedua Belah Pihak Secara Sadar. Nggak Adil Kalau Hanya Menyudutkan Si Perempuan

selingkuh

Akhir-akhir ini banyak sekali berita viral yang isinya nggak jauh-jauh dari perselingkuhan. Terkadang membuat kepikiran, apa segitu susahnya ya memiliki pasangan setia saat ini? Yang membuat nggak habis pikir lagi, ada juga orang yang selingkuh padahal sudah memiliki pasangan yang cantik, tampan, mapan, tajir, baik, Pokoknya bisa dikatakan sempurna sesuai standar masyarakat pada umumnya. Jadi apa lagi sih yang mereka inginkan?

Advertisement

Terlepas dari siapa dan mengapa, seringkali perempuan menjadi pihak yang disalahkan dalam perselingkuhan. Jika seorang suami selingkuh, sang istri juga nggak akan luput dari cibiran sekitar. Dikatakan nggak bisa jaga suamilah, nggak bisa menjaga penampilanlah, dan bla bla bla. Belum lagi jika sang istri memilih menggugat cerai suami yang mengakibatkan dirinya menyandang gelar janda yang hingga saat ini masih merupakan suatu aib yang sangat besar dibeberapa daerah. Mungkin hal inilah yang mebuat para istri dengan suami selingkuh lebih memilih untuk mempertahankan hubungan pernikahannya meskipun sakit selain dari alasan anak. Nggak hanya sang istri, wanita yang menjadi selingkuhan pun seringkali menjadi bahan hujatan massa. Orang akan berlomba-lomba membuka aib masa lalunya dan mencacinya. Bukan ingin membela, tapi hanya merasa aneh kenapa nggak ada yang menyalahkan si suami? Kenapa dalam isu-isu perselingkuhan yang menjadi tokoh utama adalah wanita?

Perempuan yang menjadi orang ketiga dalam pernikahan orang lain sering disebut pelakor atau perebut laki orang. Perebut adalah orang yang merebut. Merebut dalam KBBI berarti mengambil sesuatu dengan kekerasan atau dengan paksa. Yang harus digaris bawahi di sini adalah "dengan paksa". Apakah seorang lelaki yang berselingkuh melakukannya dengan paksa? Aku rasa tidak juga. Selingkuh itu dilakukan secara sadar oleh dua orang. Mana bisa selingkuh dilakukan oleh satu orang saja, jadi jika ingin menyalahkan ya salahkan keduanya.

Kenapa banyak pasangan menikah yang akhirnya selingkuh?

Advertisement

Nggak ada alasan yang tepat untuk membenarkan perselingkuhan. Satu-satunya faktor terjadinya perselingkuhan adalah kontrol diri yang rendah. Bertemu dengan lawan jenis adalah hal yang biasa, intensitas pertemuan pun semakin meningkat apabila terikat dengan pekerjaan, namun apakah hal ini bisa menjadi alasan perselingkuhan? Tidak, perselingkuhan tidak akan terjadi jika masing-masing memiliki kontrol diri yang tinggi dan sadar akan perannya.

Bertemu dengan lawan jenis yang memiliki fisik lebih dari pasangan juga adalah hal yang biasa. Ada begitu banyak orang yang memiliki fisik lebih dari pasangan kita, namun apakah lantas hal ini bisa menjadi alasan wajar untuk selingkuh? Tentu saja tidak jika memiliki kontrol diri yang baik. Tertarik ya wajar, tapi sebaiknya ketertarikan itu hanya dipendam dan kemudian dihilangkan. Tidak perlu melakukan aksi nyata yang dapat mengarah pada perselingkuhan.

Advertisement

Ada banyak hal yang mungkin bisa menjadi alasan selingkuh, namun sebenarnya bisa diredam jika memiliki kontrol diri yang baik. Ingat akan selalu ada orang yang lebih dari pasangan kita, lebih cantik, tampan, kaya, perhatian, dll. Tapi belum tentu lebih baik. Bukankah dua orang yang memutuskan menikah itu sudah tau apa yang akan diterimanya? Bukankah dua orang yang menikah itu sudah siap dengan segala kelebihan dan kekurangan pasangannya? Lantas untuk apa menikah jika tak bisa mempertahankan ikatan suci tersebut?

Satu hal lagi, biaya menikah itu mahal, jangan disia-siakan dengan perselingkuhan. Rugi~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pencinta ungu yang menulis untuk sekedar menyalurkan hobby...