Menjadi orang baik adalah dambaan setiap individu meski tanpa sadar melukai orang lain. Namun bisa menjadi terluka juga konsekuensi orang baik. Sangat tidak salah menjadi baik asalkan memiliki keikhlasan dan lapang dada yang tudak perlu dipupuk dari nol. Mampu terotomatis menyaring apa yang akan melukai dan mana yang akan terlukai. Butuh persiapan besar untuj menjadi orang baik yang bisa mencintai dan menyayangi hatinya sendiri.
Semesta terkadang seperti tidak mendukung, padahal itu merupakan cara menempah diri untuk lebih kuat menyaring. Jangan berhenti jika itu menorehkan luka terbesar sekalipun, sebab semua mempunyai alasan untuk ditolak dan menolak. Kamu harus bisa menyederhanakan. Jika tak kuasa, menjaga jarak lebih menyembuhkan dibanding melupakan dan berhenti. Tidak menyamaratakan membentuk semakin luasnya cara menjadi orang baik. Ajak diri memaklumi tanpa membekas dan berharap besar diberi kembalian yang baik.
Saat yang memiliki darah sama dan yang dipercayai menjenguk dengan pisau tumpul, tangisi lah tanpa berlarut.
Yang kemarin melukai, hari ini datang memberi senyuman, terima lah tanpa tapi.
Yang acuh kembali dengan tanggapan masih sama, tersenyum lah tanpa kecut.
Yang baik menghampiri dengan kontra tertulus, dengarkan tanpa melewatkan.
Jangan pernah menyimpan komentar pada isi kepala, lepaskan di semesta terbang bersama angin membaur di udara. Maka diri tak perlu merasakan apa yang akan menggoreskan hingga menyebabkan sakit yang tak terobati.
Egois, angkuh dan melukai terkadang tak sadar oleh diri. Tidak tenggelam larut dalam satu keadaan menjadi hal yang harus dilakukan dengan sadar. Hentikan saat satu situasi menyita waktu dan hati, kembalilah pada alur hidup. Orang baik tak selamanya baik karena setiap hati berhak untuk berkomentar dan kamu berkewajiban menghindari. Kamu tak berkewajiban membahagiakan mereka dan dia tak berhak membuatmu lemah tak bahagia.
Tidak ada yang mempunyai otoritas atas segala baik & buruk selain diri sendiri mampu menyadarkannya. Tak pula menjadi toxic di sekitar. Tarik diri untuk selalu intropeksi, bukan untuk menyalahkan apa yang sudah diperbuat melainkan menilai dan memberi tanggapan atas apa yang sudah dilewatkan dan akan dijalankan. Take a break agar bisa menikmati setiap rasa, mengambil pelajaran dan memberi solusi untuk situasimu sendiri. Bahagiamu lebih utama tanpa merusak senyuman oranglain meskipun senyuman meremehkan.
Jangan menggantungkan, merebahkan dan menyandarkan apapun pada satu makhluk ciptaan karena itu harusnya dibentuk dalam diri agar mampu menciptakan obat atas segala sakitmu. Peluk lah Sang Pencipta tentu takkan mengecewakan karena tidak ada yang dihilangkan melainkan diganti.
Selflove mampu menciptakan dan mengajarkan senyuman ikhlas.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”