Self-Love: Tulisan Ini untuk Perempuan yang Masih Suka Keras kepada Diri Sendiri

Self-love. Satu-satunya alasan yang membuatku mulai menghargai diri sendiri adalah capek. Aku mengalami masalah yang mungkin banyak teman-teman perempuan lain rasakan. Tidak percaya diri. Ketika berdiri di depan cermin, kita sering kali bertanya pada diri sendiri, kenapa kita tidak cantik, tidak berbadan langsing, tidak putih, tidak menarik. 

Advertisement

Kita sudah sering kali ditampar kenyataan bahwa orang-orang kurang beruntung seperti kita sulit mendapatkan apa yang kita mau karena fisik kita yang dinilai tak menawan. Kita menjadi membenci diri sendiri. Bahkan di titik terburuk, kita menyalahkan Tuhan, kenapa kita dilahirkan jika harus menjadi seperti ini, jika harus menikmati hidup yang kita anggap agak menyedihkan.

Sampai pada suatu saat, aku capek. Capek menyalahkan diri sendiri yang sebenarnya tidak punya salah apa-apa. Maksudku, kita tidak pernah minta ingin dilahirkan seperti ini. Dan sialnya lagi, kita lahir dengan ketidakmampuan yang membuat kita sulit berubah menjadi cantik seperti yang kita inginkan. Kok, kita jahat sama diri sendiri, sama tubuh yang sudah baik sama kita, yang sudah jaga kita, yang membuat kita kuat bertahan sampai sekarang. 

Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah mengikhlaskan. Klasik tapi memang perlu. Jangan terlalu keras ke diri sendiri, coba lihat sekitar, atau paling gampang lihat media sosial, deh. Kita lihat teman-teman kita yang memiliki kekurangan seperti matanya buta, tidak dapat berbicara, mendengar, atau berjalan. Lalu lihat kembali ke diri kita, kita memiliki apa yang mereka tidak miliki, tapi kita kok lebih banyak ngeluhnya dibanding mereka? 

Advertisement

Aku pernah melihat sebuah akun instagram milik perempuan yang karena sebuah insiden dia memiliki wajah yang sudah tidak seperti semula lagi, kulitnya terbakar, bahkan sebelah matanya sudah tidak berfungsi. Jujur saja dia membuatku menangis, menangisi diri sendiri. Mereka bisa tampil percaya diri dengan kondisi yang seperti itu sementara kita masih sibuk menghakimi diri sendiri. 

Tahap demi tahap, kita coba untuk menerima diri kita apa adanya. Jangan pikir kalian yang terburuk. Kita harus nyaman dengan diri sendiri. Tidak perlu takut atau malu untuk menjadi seseorang yang berbeda. Jika kita takut dinilai buruk oleh orang lain, itu hanya asumsi kita saja karena memang ketakutan membuat kita berpikir hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi. Yakin, pasti ada orang-orang yang mau menerima kita. Lagi pula, jangan mempersempit sudut pandang. Banyak hal yang lebih penting daripada fisik, yaitu kebahagiaan, kepuasan diri, dan cinta. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Halo!