"Kenapa ngelakuin itu? bodoh banget! Dasar emang ga guna!"
Ketika membuat kesalahan, seringkah anda mengomentari diri dengan kalimat kalimat di atas? kata hati menghakimi cenderung muncul ketika kita tidak punya cukup cinta diri.
Sebelumnya, kalian tau ga sih, apa arti dari self love itu sendiri?
Self love atau mencintai diri sendiri berarti menjunjung tinggi kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri. Self love berarti memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tidak mengorbankan kesejahteraan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain.
Cinta diri itu bukan narsisisme. Orang yang narsis, menganggap dirinya paling benar, paling hebat, egois, congkak, dan rakus perhatian. Sementara, orang yang cinta diri adalah dia yang bisa menghargai diri sendiri sehingga menjadi individu yang lebih baik untuk dirinya dan orang lain. Orang yang cinta diri adalah dia yang bisa bersahabat dengan diri sendiri. Cinta diri sangat berpengaruh pada kehidupan kita sehari hari. Seseorang tidak cinta diri ketika melakukan kesalahan kecil, mencambuk diri nya secara terus menerus dengan komentar negatif hingga menggerus harga diri.
"Masa gini aja ga bisa?"
Seseorang yang tidak cinta diri, sulit menjalin hubungan dengan orang lain, merasa tidak yakin apakah dia pantas dicintai. Kemampuan kita menerima cinta dari orang lain berbanding lurus dengan kemampuan kita mencintai diri. Seseorang yang tidak cinta diri cenderung merasa insecure, tidak aman. Ketika manusia merasa tidak aman, pilihannya, fight or flight. Bertengkar dengan orang sekitar, atau lari dan tenggelam dalam kesedihan tidak berujung.
Kata negatif berasa dari suara yang sering kita dengar di masa kecil, seperti suara orang tua yang marah marah, kakak yang mengancam ketika bertengkar, guru yang tidak pernah puas dengan prestasi kita dan pelit pujian, atau bahkan dari teman sekolah kita sendiri. Suara yang menghakimi ini terdengar berulangkali. Seakan kita ini selalu salah dan tidak pernah cukup untuk mereka. Memang, memberi kritik pada diri sendiri penting untuk perkembangan kita sebagai manusia. Namun, kerap suara kritik itu terlaku keras atau bahkan destruptif. Kritik destruktif berkepanjangan bahkan bisa mendorong kita menjadi putus asa atau bahkan depresi karena benci diri.
Mulai tumbuhkan cinta diri. Jadilah sahabat terbaik bagi diri sendiri. Ketika kata hati mulai mencambuk secara bertubi, sadari. Ganti suara ini menjadi suara menenangkan yang pernah kita dengan dari hidup kita. Seperti suara sahabat, seorang psikiater, atau seorang penulis favorit. Kata hati yang sehat seperti suara yang datang dari hakim yang bijaksana. Seseorang yang bisa membedakan mana yang baik dan buruk, tetapi juga bisa memaafkan. Akurat dalam memahami masalah. Sehingga bisa membantu kita mencari jalan keluar. Nah, bagaimana mulai menjadi sahabat atau hakim yg bijaksana bagi diri sendiri?
Seorang sahabat bisa melihat kekurangan kita, tetapi juga mengingatkan sederet kelebihan kita. Seorang sahabat mendengarkan keluh kesah kita dan mampu melihat titik permasalahan dan menawarkan kebijaksanaan dan penghiburan agar kita kembali senang. Seorang sahabat mencintai kita apa adanya. Bahwa kita sudah cukup, tidak perlu kurang, tidak perlu lebih. Seorang sahabat dapat mengingatkan self worth yang kita punya. Self-worth adalah keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya. Self-worth yaitu ketika seseorang menyadari bahwa dirinya berharga terlepas dari pencapaian atau kualitas yang dimilikinya. Seseorang tidak perlu memenuhi kriteria maupun melakukan suatu hal tertentu untuk merasa berharga. Seorang sahabat, punya belas kasih. Ketika kita gagal, mereka pengertian.
"Tidak apa, kamu sudah berusaha berbuat sebaik mungkin, apa yang terjadi memang sering di luar kendali mu, kalau kali ini hasilnya mengecewakan, masih ada hari esok untuk coba lagi kan?"
Jika kita selama ini bisa menjadi teman baik bagi orang tercinta di sekitar kita, mengapa tidak melatih diri untuk menjadi teman terbaik untuk diri sendiri? Ketika kita mencintai diri, kita lebih bisa menerima kekurangan dan kelebihan kita. Punya belas kasih terhadap diri sendiri.
Beberapa cara lain yang bisa kita coba adalah dengan mendahulukan diri sendiri. Hal ini mungkin akan dianggap sebagai tindakan egois bagi sebagian orang. Namun, perlu diketahui bahwa tidak ada hal yang salah untuk mendahulukan diri sendiri, selama hal ini tidak merugikan orang lain. Baik dalam aspek emosional, maupun dalam aspek kesehatan mental. Selain itu, pastikan juga untuk senantiasa berbuat baik, bahkan ke diri sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari memaafkan diri sendiri atas kesalahan di masa lalu, memberi hadiah kepada diri sendiri atas kerja keras yang dilakukan. Selain itu, kamu juga bisa berterima kasih terhadap diri sendiri karena sudah kuat hingga sejauh ini.
Itulah beberapa cara untuk menerapkan self love di kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, perlu diingat bahwa kesehatan mental, sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Artinya, kamu juga perlu memperhatikan kesehatan mental, dengan memeriksakannya secara rutin. Nah, jika saat ini kamu sedang merasa stres atau sedih, sebaiknya ceritakan keluhan atau perasaanmu kepada psikolog.
Yuk jadi sahabat untuk diri sendiri dan mulai cintai diri!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”