Belakangan ini, dunia perbukuan ramai membahas book shaming. Terlebih beberapa waktu lalu seorang aktris sekaligus penyanyi Maudy Ayunda mendapat julidan dari para warganet terkait buku yang dibacanya.
Book shaming sendiri menjadi salah satu perilaku bully pada kebiasaan membaca seseorang atau pada buku bacaannya. Maudy adalah sekian dari beberapa orang yang sadar bahwa kita tentunya masyarakat Indonesia masih tertinggal dalam minat baca.
Para pelaku book shaming biasanya merasa bacaanya lebih keren dan berbobot dibanding orang lain. Terlebih ketika buku yang dibaca politik, hukum, sejarah ataupun lainnya sehingga mereka para pelaku book shaming sering menganggap remeh bacaan orang lain. Apalagi, jika buku yang dibaca bergenre fiksi, sudah pasti dianggap tidak berbobot bagi mereka.
Di samping itu mereka yang menjadi korban book shaming sering merasa tertekan hingga rendah diri terhadap buku yang dibaca bahkan hal ini juga bisa menjadi alasan meninggalkan kebiasaan membacanya karena stereotip dan stigma yang melingkupinya.
Tidak hanya itu,lebih parahnya book shaming ini tejadi pada sesama pembaca sehingga hal ini menjadi salah satu realita yang tidak mengenakan. Target bullying pun kadang berbeda,ada yang menyoroti genre bukunya ada juga yang memperhatikan penulisnya.
Buku seperti novel, komik menjadi sorotan bagi mereka para pelaku book shaming karena dianggap kurang berbobot karena mereka berpikir buku seperti ini hanya membahas masalah percintaan saja dan lebih parahnya mereka mengomentarinya dengan kata-kata pedas bahkan menyakitkan.
Perlu disadari bahwa setiap orang memiliki selera bacaan yang berbeda-beda, maka tidak pantas bila sesama pembaca saling mengolok-olok dan merendahkan orang lain hanya karena buku yang dibaca berbeda genre apalagi sok mengatur mana buku yang pantas dibaca dan mana yang tidak. Ini hanya akan menyebabkan orang lain merasa tidak nyaman bahkan tidak percaya diri.
Seharusnya kita bersyukur masih ada beberapa yang masih melek akan buku, mengingat minat baca Indonesia masih rendah.
Membaca buku memang merupakan hobi bagi beberapa orang selain sebagai teman untuk menambah wawasan buku juga bisa menghibur kala kesepian bagi para pembacanya sehingga sering kali buku dijadikan sebagai pelarian bagi mereka yang merasa lelah dan stres.
Untuk itu, dalam komunitas para penggemar buku, tentu menjadi hal wajar bilamana seseorang memiliki preferensi bacaan yang berbeda, mengingat buku yang diedarkan di pasar pun memiliki banyak genre. Sudah sepatutnya sebagai para penikmat buku untuk menghormati bacaan orang lain bukan malah merendahkannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”