Malam itu hatiku sangat hancur ternyata bapak sudah tak bernyawa lagi, aku tak menyangka aku menyaksikan kepergian Bapak, menuntun Bapak. Walaupun bapak bukan ayah kandung aku, aku mengangap bapak adalah ayah saya sendiri. Selama dua tahun aku kenal bapak, bapak sosok bapak yang baik dan bertanggung jawab kepada anak anaknya setelah ditinggal istrinya.
Kalian pasti bingung bapak siapa, bapak ini orang tua dari pacar saya. Hampir sebulan bapak di rumah sakit, aku dan Afif yang mengurus bapak sampai detik-detik bapak tidak ada yang hadir kita berdua. Entah kenapa sebelum bapak mengehembuskan nafas terakhirnya bapak sempat menggenggam tanganku sekencang mungkin. Aku dan Afif ikhlas atas kepergian bapak untuk selamanya.
Selamat jalan, Pak…
Semenjak kepergianmu, maafkan aku yang masih bersedih, masih menangis. Aku masih merasakan kehadiranmu di rumah ini. Aku tahu, air mata ini tidak seharusnya terus menerus menggenang di mataku, mengaliri pipiku .Mungkin engkau akan diam diam menghapusnya. Meski aku tidak lagi melihatmu. Aku sudah menahannya, Pak.
Di depan orang-orang, itu berhasil kulakukan. Tapi ketika sendirian, ketika aku diam dan mengingatmu. Melihat cermin aku seperti melihatmu. Aku tidak sanggup lagi menahannya
Hari itu, hari terberat yang pernah aku lalui pak. Melihat semua angka itu menurun perlahan. Alarm dari semua alat itu berbunyi. Nafasmu melemah, detak jantungmu melemah perlahan, bagian demi bagian tubuhmu terasa dingin. Itu bukan pemandangan yang ingin kulihat. Aku seperti tertikam benda tajam berulang-ulang. Sungguh menyakitkan.
Aku bersyukur, masih diberi waktu untuk merawatmu sampai akhir. Untuk menemanimu melewati masa-masa sulit itu. Aku yakin rencana-Nya sempurna. Aku pernah bertanya-tanya, kapan hari bahagiaku? Kupikir, kenapa lama sekali?
Teman-temanku bahkan sudah jauh berlari, aku masih juga di titik ini. Sekarang aku paham. Itu yang terbaik. Aku sangat beruntung, karenanya aku bisa merawatmu Maafkan aku, belum bisa memenuhi keinginan terakhirmu. Aku tidak pernah tahu waktumu tidak lagi banyak. Aku tidak pernah tahu, itu adalah keinginan terakhirmu dariku.
Maafkan aku, Pak…
Tepat tanggal 11 November semua orang merayakan hari ayah dan aku sangat sedih karena sosok ayahku sudah tak ada di dunia. Memang bukan aku yang merasakan sendiri, pasti di luar sana teman – teman lain pun senasib dengan aku. Bapak sosok Ayah yang sangat bertanggung jawab atas ketiga anaknya, sayang ketiga anaknya berdiri sendiri menjadi seorang ayah sekaligus.
Semenjak istrinya meninggalkannya karena bercerai. Walau aku bukan anak kandungnya, hanya calon menantunya, bapaknya kekasih saya. Aku yang bukan anak kandungnya saja sangat sedih atas kehilangan bapak untuk selamanya. Bapak belum sempat melihat aku dan Afif menikah.
Jujur sampai saat ini aku masih sedih dan tidak bisa melupakan begitu saja. Masih sering teringat, apalagi kalau liat mangga aku suka dibeliin mangga, dikupasin mangganya oleh Bapak. Aku tak pernah memperlihatkan betapa aku merindukan bapak karena aku gak mau itu terlihat oleh Afif. Dia juga sangat merindukan bapak..
Semoga terang jalanmu.
Sekarang, engkau tidak lagi kesakitan. Aku yakin, tempat terbaikmu sudah disiapkan.
Selamat jalan, Pak. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu.
Semoga ini akhir yang terbaik untukmu. Khusnul khotimah. Aamiin.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”