Menjadi seorang sarjana bukan hal mudah. Tugasnya mengangkat berat gelarnya tersebut. Ia harus dapat mengatasi permasalahan secara bijak. Sayangnya, saat ini sarjana hanyalah gelar semata. Ia hanya gelar 'cantik' undangan. Hasilnya, banyak yang terlunta-lunta. Toga kebesaran dalam sehari harus segera ditinggalkan untuk mendapat status baru keesokan harinya.
Syukur masih atau baru tercatat sebagai pegawai. Ini? Kenalan minim, skill tidak ada, penampilan kurang menarik lagi. Bagaimana cara perusahaan bisa merekrut? Belum lagi minim pengalaman yang membuat ciut melamar perusahaan. Sarjana bukan jurusannya sudah tidak asing bagi kita. Ia terpaksa bekerja di sebuah tempat yang bukan jurusannya demi menghilangkan status pengangguran. Sebut saja sarjana komputer yang bekerja sebagai pegawai restoran ataupun sarjana teknik sipil sebagai teller bank.
Dari yang membaca ini, apakah ini Anda? Semasa kuliah, banyak dari kita terlalu main-main. Kita terlalu menikmati masa kuliah sampai lupa apa yang ada di luaran. Bagi yang kuliahnya tidak bisa bekerja, setidaknya mengikuti organisasi. Organisasi tersebut akan membentuk karaktermu. Setidaknya, engkau bisa mengatur organisasi dengan kuliahmu. Di dunia kerja nanti, engkau bisa menghadapinya. Bagi yang sempat, cari pekerjaan yang tidak menganggu kuliah. Jangan gengsi dengan pekerjaanmu.
Sayangnya, kita tidak memikirkan itu. Kita pun menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Yang tidak mengenakkan, kita menjadi gosip negatif masyarakat. Mereka mengatakan sarjana kita sia-sia terlebih lagi jika pekerjaan yang dilakoni bisa dikerjakan oleh orang yang tidak berpendidikan sekalipun! Sangat sakit mendengar hal itu bukan? Namun jadikan itu hal yang memotivasimu. Jadikan perkataan tersebut sebagai mengubah cara pandang dan sikapmu sebagai seorang sarjana.
Lakukan hal yang engkau bisa agar mereka tidak lagi meremehkan kesarjanaanmu. Di perusahaan yang engkau lamar tidak memandang sarjanamu. Yang mereka uji adalah penerapan dirimu dalam kehidupan masyarakat. Dan gelar sarjana yang diemban adalah salah satu kunci untuk membantu penerapan tersebut. Terimalah hal tersebut sebagai bahan pembelajaran. Sembari menunggu pekerjaan yang tepat, apa salahnya bekerja seperti itu.
Dari pekerjaan itu, selain mendapat ilmu baru, engkau mendapatkan apa sebenarnya ada dalam dirimu. Memang sih baru didapatkan dalam dunia pekerjaan, tetapi hal tersebut dapat memperlakukan sarjanamu dengan baik. Engkau semakin disiplin, memperlakukan orang lain dengan baik, dan mengajarkanmu lebih dewasa lagi. Sembari masih kuliah, carilah ilmu di luar. Banyak yang tidak engkau ketahui menjadi tahu. Ikutilah organisasi ataupun bekerja. Dari dua hal tersebut, bisa menemukan jati dirimu sebenarnya.
Saat tamat nanti, engkau tidak kebingungan menentukan masa depanmu. Engkau telah memiliki hal utama yang dibutuhkan dalam dunia kerja selain IPK yang mumpuni. Jika bekerja bersama orang, engkau memiliki banyak relasi yang bisa ditanyakan pekerjaan. Dan jikalau sudah mampu membuka usaha sendiri, engkau telah memiliki banyak modal dalam membangun bisnismu. Selain relasi, skill yang engkau dapatkan ketika kuliah tidak membuatmu canggung di dunia kerja nanti.
Tetapi yang telah menjadi sarjana dan masih menganggur, carilah apa yang bisa engkau kerjakan. Kembangkan bakatmu untuk mengisi waktu luang. Bagi yang bekerja tidak sesuai jurusan, syukuri itu. Engkau adalah ribuan orang yang beruntung bisa bekerja. Nikmati pekerjaanmu dan berterima kasih atas pekerjaan yang dijalani.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”