Mau pilih ini atau itu? Jalan ini atau putar arah? Bisa seberani dia atau tidak? Bisa semenawan dia atau tidak? Beres atau tidak? Suka atau tidak? Nyerah aja atau sedikit lagi berjuang? Cari apa?
Banyak ketakutan yang tanpa sadar dihadapi. Mulai dari rasa insecure sama diri sendiri, sirik liat keberhasilan orang lain pengen kayak gitu tapi ngerasa ga punya kemampuan, pengen bebas secara finansial tapi takut rugi buat investasi, takut siksaan Tuhan tapi malas ibadah, dan sebagainya.
Mungkin ada baiknya untuk mencoba membiarkan mengalir aja kayak air di sungai. Tapi hal itu sulit bagi mereka yang pemikir. Terbiasa memetakan pola pikir, mempunyai beberapa plan, terbiasa untuk mencoba melakukan semuanya sendiri terlebih jika dia ambivert.
Ambivert itu secara sederhana suatu kondisi dimana kamu senang dikeramaian tetapi kamu lebih nyaman juga kalau kamu sendirian. Maksudnya disini si ambivert nyaman juga kalau dia sendirian. Nah apalagi kalau kamu biasa menjadi penenang, maka akan sulit untuk kamu mengungkapkan apa yang sebenarnya kamu rasakan.Â
Pikiran-pikiran dan ketakutan tadi sedikit banyak mulai dirasakan di generasi milenial sekarang ini. Sampai akhirnya pertanyaan terakhir "Mau apa dan caranya gimana?" . Untuk dia yang pemikir itu pasti akan dibuat pusing tujuh keliling, pun juga bagi dia yang sulit mengutarakan isi hati, hal itu akan menjadi kesulitan bagi dia untuk melangkah.
Sebenarnya bukan masalah besar kalau kamu mikirin kayak gitu. Itu wajar. Bukan masalah juga kalau kamu mau nyerah, ga apa-apa, itu wajar. Kondisi lingkungan sekitar kamu buat kamu terbebani pun itu wajar. Tapi sebenarnya jauh dari itu yang jadi masalah ialah jika kamu berpikir terlalu keras dan melupakan Tuhan.Â
Semua masalah datang ada solusinya. Semua pikiran timbul karna ada penyebabnya. Dan sebaik-baiknya tempat mengadu dan berbagi pemikiran kamu itu ke Tuhan.
Jadi pada akhirnya kamu terlahir hanya sebagai manusia. Jika kamu tidak bisa berprinsip mengalirkan saja semua urusan mengikuti alurnya, ga apa-apa. Kamu ga salah. Buat aja taraf wajar tadi sedikit demi sedikit bisa kamu terima dengan merombak sedikit plan yang sebelumnya sudah kamu tentukan. Kalau kamu sulit mengutarakan isi hati kamu ke orang lain, mungkin kamu bisa berbicara dengan diri kamu sendiri. Karena tanpa sadar ketika kamu berbicara sama diri kamu sendiri, saat itu juga kamu akan menjawab pertanyaan yang kamu buat sendiri.
Jadi dari pada semuanya runyam dan semakin berbelit-belit, lebih baik rehat dulu. Nikmatin apa yang kamu punya, terus senyum 🙂 habis itu, yuk berjuang lagi, semangat!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”