Suka sedih nggak, sih, ketika ngelihat teman-teman seumuran, di bawah atau di atasmu kelihatannya seperti mudah menggunakan uang mereka, tanpa perlu khawatir besok bisa makan atau enggak? Kayak dengan mudah gitu, beli apa saja tanpa harus ngelihat harga barang itu sendiri. Yang penting kalau suka atau sedang butuh, ya, tinggal beli aja, tanpa perlu banyak pertimbangan ini dan itu. Atau kalau nggak, ya, tinggal minta nyokap sama bokap. Udah kelar gitu aja. Nggak perlu drama dan perlu waktu lama buat memenuhi keinginan mereka.
Sekecil apa pun nilainya, bagimu yang butuh kerja keras untuk mendapatkan gaji, rasanya ingin menangis di pojokan. Perihal untuk makan saja kamu harus mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu yang nggak sedikit. Merelakan jam tidur, nggak jajan, nggak jalan-jalan, untuk kamu simpan jika ada kebutuhan yang sangat mendesak. Namun lagi-lagi kamu sadar, di usia yang semakin dewasa ini, nggak ada waktu lagi buat meratapi kehidupanmu, karena hidupmu terus berjalan dan nggak ada yang peduli dengan kesulitanmu.
Aku tahu, kamu pasti butuh waktu untuk mengeluh, kan? Iya, nggak apa-apa. Aku tahu, saat ini kamu ingin mengutarakan apa yang menjadi unek-unekmu selama ini, perihal ketidakadilan hidup yang sedang kamu hadapi. Di mana rasanya melihat begitu kerasnya usaha yang kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhanmu, ditambah lagi kamu harus menjadi tulang punggung untuk keluargamu. Uang yang harusnya kamu butuhkan untuk keperluan mengejar impianmu, sementara ini kamu gunakan untuk orang tuamu. Uang yang harusnya kamu perlukan untuk sekedar main sama teman-temanmu, harus kamu gunakan untuk makan hari ini. Uang yang harusnya kamu butuhkan untuk membeli keingiannmu yang sempat tertunda, kini harus digunakan lagi membayar angsuran pinjaman. Dan kamu sadar jika gajimu mulai habis bahkan sebelum akhir bulan ini.
Sayangnya, seberat apa pun kondisi yang kamu alami saat ini, ketika kamu memang sangat membutuhkan uang untuk melanjutkan hidup, saat kamu sakit, saat kamu sedih, galau nggak karuan, kamu harus tetap profesional dalam bekerja. Padahal ketika kamu benar-benar dalam keadaan sakit secara fisik, nggak ada yang bisa menggantikan kesehatanmu. Bahkan sebanyak apa pun gajimu, misalnya, nggak akan bisa menggantikan dirimu. Lagi-lagi bahkan kamu harus menggunakan uangmu untuk berobat. Uang yang harusnya kamu berikan ke orang tuamu, terpaksa harus kamu gunakan untuk menyembuhkan sakitmu.
Dirimu yang udah ngerasa nggak sanggup buat ngejalaninnya, namun harus tetap bekerja demi melanjutkan hidup, kini rasanya seperti tertampar. Apalagi ketika ngelihat orang-orang di luar sana, meski nggak semuanya, berjuang begitu keras untuk hanya sekedar bisa makan untuk hari ini. Kamu yang semula merasa iri dengan kehidupan orang lain karena gajimu yang nggak bisa kamu nikmati, kini mulai ngerasa, bisa makan ada nasi saja sudah sangat bersyukur. Kamu ngerasa kehidupan orang lain di luar sana bisa saja jauh lebih menderita dibandingkan dirimu. Namun mereka masih sekuat ini untuk tetap merasa cukup.
Makanya sekarang kamu mulai meyakinkan dirimu sendiri, meskipun gajimu nggak bisa kamu nikmati sendiri, kamu patut untuk berbangga karena nggak semua orang seperti dirimu, rela melakukan apa saja demi kesejahteraan keluargamu. Kamu rela menyampingkan egomu demi melihat orang tuamu nggak merasa kerepotan dalam bekerja. Kamu patut untuk diapresiasi sebagai anak yang nggak mentingin diri sendiri hanya untuk membeli sebuah gengsi.
Terima kasih, ya, kamu bisa sekuat ini sampai sekarang. Aku tahu ini nggak adil buat kamu. Apalagi kamu juga nggak tahu keadaan ini sampai kapan. Tapi yang jelas, banyak orang-orang yang sangat bersyukur memilikimu, terutama orang tuamu. Tetap berjuang ya. Sedikit banyak, jika selalu didoakan dengan ucapan syukur, Tuhan pasti akan menambahkan, entah datangnya dari mana. Istirahat juga sangat perlu. Nangis aja kalau capek. Biasanya habis itu lega. Kamu sangat beruntung diberikan hati yang sabar penuh keikhlasan dari Tuhan. Percaya saja, suatu saat nanti segala kerja keras perjuanganmu, meski semua dari hal kecil, gaji kecil, akan ditambah-tambahkan Tuhan di waktu dan cara yang hanya Tuhan yang tahu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”