Ketahuilah sayang siapapun yang bersamamu kelak pastikan dia mencintaimu dengan benar.
Sampai sekarang aku masih belum paham benar bahwa semalam akhir dari rajutan kasih kita. Impian-impian yang menggemaskan hati kini luruh begitu saja. Semalam menangis sepuasnya justru tidak melegakan perasaan tapi malah menyisakan pilu. Bagaimana bisa ku lepaskan yang semestinya ku genggam?
Maafkan aku yang dulu begitu keras kepala meyakinkanmu bahwa semuanya pasti ada jalan. Dan ternyata jalan itu hanyalah impian kosong. Karena di ujung jalan sana hanyalah terdapat jurang dan persimpangan jalan. Kita berdua harus memilih. Jika terus bersama, jurang akan menjerumuskan. Tapi jika pisah jalan, persimpangan jalanlah jawabannya.
Aku dengan tujuan dan ambisiku.
Kamu dengan impian masa depanmu.
Dan kelak kita akan bertemu lagi dengan cerita yang lebih manis.
Kamu tahu sayang? Pilihan ini sulit bagiku.
Karena tak mudah untuk jatuh cinta berulang kali dengan orang yang sama, tak pernah gampang untuk rasa sayang dan suka yang tetap sama meluapnya dalam kurun waktu yang lama, dan tak cukup pandai jenuh mengusikku hanya untuk mengurangi kadar kasihku padamu. Tidak pernah mudah, Sayang!
Andai saja cara kita menghadap Tuhan itu sama, mungkin saja air mata bukanlah pusat dari cerita kita.
Tentu saja rencana masa depan, ocehan-ocehan konyol kita tentang berumahtangga akan segera terwujud.
Apakah semalam kamu mengharapkan jawaban yang lain dariku?
Bukan keputusan yang membuat diriku sendiri sesak nafas.
Aku tak memungkiri dulu juga pernah merasakan bagaimana kehilangan sebelum mengenalmu. Tapi kali ini, rasa kehilangan kamu yang paling dahsyat meremukkan memori ingatanku membuat kinerja otot mataku tak mampu membendung bulir air mata yang terus jatuh tak tekendali. Kamu tahu? Semesta bahagiaku itu kamu. Lalu sekarang semestaku kembali kelam.
That should be me, holdin ur hand
That should be me, makin you laugh
That should be me, feelin' ur kiss
This is so wrong, I can't go on
Do you believe
That should be me.
THIS IS SO SAD.
– Justin Bieber, That Should Be Me
Harusnya kelak aku yang mendampingimu, Sayang.
Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain yang lebih menakjubkan untuk kita berdua.
Terima kasih Sayang, untuk semua waktu dan kecupan hangat serta kemasan kebahagiaan yang kamu sempat ciptakan untukku.
Percayalah, aku wanita yang mencintaimu dengan benar.
Untukmu pria batu yang selalu membuncah harapku – Oscar Delta.
Dariku, wanita pengecut yang memilih mengakhiri kisah kita.
N C U.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”