Cinta, pada ruang yang dinamakan hati, cinta akan mudah berlabuh. Selalu ada rasa ingin memiliki orang yang dicintai untuk selamanya sebagai pasangan halal. Ada juga orang yang santai-santai saja, hanya ingin menyandang status berpacaran hingga waktu yang tak bisa ditentukan.
Apakah cinta sebercanda itu? Cinta itu harus memiliki visi dan misi yang jelas di dalamnya. Tidak mungkin selamanya kamu bersama dia hanya untuk bermain-main dan tidak ada keseriusan dalam tujuan ke pernikahan.
Maka pikirkanlah untuk kalian yang sedang jatuh cinta, halalkan atau tinggalkan. Itu 2 pilihan yang jelas, tidak akan menyakiti satu sama lain. Ketika kamu memilih menghalalkan dia, maka itu pilihan yang luar biasa baik.
Selamanya kalian tak akan terperangkap dalam status yang hanya akan membawa kalian pada kegalauan akut. Katanya dengan pacaran kita bisa mengenal karakter pacar kita, tapi masa iya kamu akan melakukannya selama bertahun-tahun? Ingat, ini bukan cicilan motor, yang harus membutuhkan waktu lama.
Jika hatimu telah yakin pada kepribadian dan sifatnya, langsung saja datang menemui orang tuanya, agar kalian segera halal dan tidak akan saling menyakiti satu sama lain. Namun, jika ada di posisi belum siap, karena masih berstatus pelajar, lebih baik urungkan niat untuk berpacaran, karena jelas itu akan menjadi ketidak-jelasan dalam waktu lama.
Memang sih banyak yang berjodoh dengan teman sekolahnya. Hanya pikirkanlah lagi sampai berapa tahun itu akan kalian jalani? Alhasil hanya akan ada rasa jenuh yang pada akhirnya membuat kalian putus.
Lebih baik tinggalkan hubungan itu, mulailah berteman baik saja, sampai kalian pantas untuk bersama, barulah utarakan niat baik itu. Toh jodoh tak akan ke mana~
Jadi, tinggalkan atau halalkan, Itu mutlak harus dipilih, jangan menggantung perasaan dan status orang karena itu menyakitkan. Pikirkan bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk masa depan. Selamat berpikir, para hati yang harus segera menentukan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”