Boleh jadi aku akan menyerah begitu saja ketika cinta itu datang, menyerah pada indah, hangat dan memabukkannya cinta, boleh jadi pula aku akan kuat bertahan untuk sebuah cinta yang kumiliki. Seberapa kuatnya kita mempertahankan sebuah cinta itu tergantung daripada kita sendiri dan juga dia yang menjadi pasangan kita.
Banyak momen pernah terlewati yang beratas namakan cinta, entah mengapa setiap momen itu selalu membuat jejak tersendiri diruang hati. Bahagia tak pernah luput dari momen itu, pun juga dengan luka. Tapi apalah arti sebuah cerita jika kau tak pernah bertemu dengan luka. Tidak menyenangkan itu pasti ketika kita bertemnu dengan luka, tapi selalu ada bahagia yang mengiring selepas luka yang datang. Bukan karena luka itu terganti dengan senyum wajah baru, tapi sebuah pendewasaan antara aku dan dirimu tentang bagaimana seharusnya "kita". Ya, luka bukanlah hal baru diantara kita. Setidaknya lewat luka kita mengerti harus bagaimana bersikap, bertahan dan mengerti satu sama lain.
Tapi apalah arti sebuah cerita jika kau tak pernah bertemu dengan luka.
Jatuh cinta itu memang sangat menyenangkan, dan selalu menyenangkan ketika itu adalah denganmu. Namun mungkin benar apa kata orang, ketika kita jatuh cinta, kita harus siap dengan segala konsekuensinya sekalipun itu sebuah perpisahan. Tak ada yang menginginkan sebuah perpisahan, begitupun denganku. Bukan salahmu ketika kau terpikat dengan senyum indah dari wajah yang baru. Aku tak setega itu serta merta menyalahkanmu, meskipun aku juga tak suka dengan hal itu. Jika kau bertanya, Apakah kau marah jika aku teroikat dengan senyum indah diluar sana? Tentu, tentu saja aku marah, aku tak trima, tapi apa mungkin aku akan marah kepadamu yang aku cintai. Tidak, aku tidak akan memperlihatkan amarah itu, karena akan lebih baik aku diam dan tersenyum melihatmu bahagia meski tanpa aku.
Bukan salahmu ketika kau terpikat dengan senyum indah dari wajah yang baru. Aku tak setega itu serta merta menyalahkanmu.
Asal kau tahu senyum ini adalah senyum yang menyakitkan karna aku harus mengalah, membiarkanmu pergi dengan dia yang tak sekalipun pernah tahu bagaimana aku melakukan apapun demi dirimu. Bahkan kau mungkin juga tak pernah sadar akan apa yang sudah kulakukan demi dirimu. Ah sudahlah, kau memang tak pernah sadar. Percuma saja jika aku jelaskan semua karna seharusnya kau mampu melihat semua kecuali hatimu sudah tertutup oleh rasa bosan dan senyum baru yang memikatmu dengan segala keindahannya diluar sana.
Mungkin melepasmu adalah cara terakhirku untuk membuatmu lebih bahagia.
Karna alasan aku mencintaimulah aku tak memaksamu untuk tetap bersamaku. Karna sejatinya, ketika kau benar mencintaiku kau akan mampu memenangkan pertarungan dengan rasa bosanmu itu. Perlu kau tahu, jika aku tetap menahanmu untuk tetap bersamaku, maka aku hanya mementingkan egoku saja, bukan bahagiamu. Sekalipun menyakitkan, pergilah. Tak ada paksaan untuk tetap singgah. Mungkin melepasmu adalah cara terakhirku untuk membuatmu lebih bahagia.
*sebuah cerita cinta dari seorang teman
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Bener banget kisahnya sama dengan kisah yang aku alami :'(
nice
Bagus tulisannya �
bagus 😀
Cinta tak harus memiliki… Tp sy belajar mencintai apa yg sy miliki….