Meski pun sudah banyak peraturan dari pemerintah yang melarang untuk bepergian jauh, melarang untuk berkerumun, dan lain sebagainya untuk menekan laju penularan Covid-19, nyatanya masih ada saja individu yang menganggap remeh imbauan tersebut. Mereka yang meremehkan peraturan itu, seolah-olah tidak menyadari bahwa sudah hampir dua tahun negara ini berjuang melawan virus yang sudah membunuh lebih dari seratus ribu jiwa ini.
Jangankan menahan diri untuk bepergian jauh, untuk menggunakan masker saja kadang harus selalu diperingatkan berulang kali. Kita masih bisa menyaksikan di sekeliling kita betapa masih banyak orang yang merasa kebal dengan virus ini dengan tidak mengindahkan peraturan tentang pentingnya memakai masker ketika di luar rumah atau ketika bertemu dengan orang lain.
Kita semua tahu, pandemi ini menyebabkan ruang gerak kita terbatas untuk melakukan aktivitas. Yang semula bekerja bolak balik ke kantor setiap hari, kini terpaksa harus WFH alias work from home. Murid-murid yang seharusnya berangkat ke sekolah, kini terpaksa harus belajar online di rumah. Seluruh kegiatan yang bersifat berkerumun atau berkumpul, terpaksa dialihkan ke pertemuan online via zoom atau google meet. Mall banyak yang tutup, tempat wisata banyak yang gulung tikar, para pedagang kecil kehilangan pelanggannya, hampir seluruh aspek ekonomi di negara ini terhambat. Sebegitu mengerikannya penyebaran virus ini sampai orang-orang pun takut untuk sekedar ke luar rumah.
Walau pun sudah banyak efek negatif dari penyebaran virus ini, ternyata masih ada saja segelintir orang yang cuek, tidak peduli, dan menganggap remeh. Dan orang-orang itu ada di sekeliling kita bahkan keluarga dan saudara dekat kita sendiri pun tertutup mata dan telinganya akan bahaya Covid-19.
Ya, kami tahu. Di antara kalian pasti ada yang berpikiran “Covid-19 itu tidak sebahaya yang diberitakan di media-media. Covid-19 itu akan mematikan jika penderita memiliki penyakit bawaan. Covid-19 itu cuma konspirasi. Covid-19 itu tidak menular kalau imun kita kuat. Jangan percaya berita-berita Covid-19 nanti bikin imun kita turun. Buat apa pakai masker? Kita kan saudara. Kenapa saya nggak boleh mengunjungi kamu? Kita kan keluarga.” Dan masih banyak alasan-alasan lainnya yang menjadi pembelaan bagi kaum yang menganggap remeh Covid-19.
Padahal nyatanya, sudah begitu banyak korban akibat keegoisan ini. Bagi anak yang sudah melindungi orang tua mereka mati-matian agar tetap sehat dan tidak terjangkit virus ini, akhirnya kalah dan harus rela kehilangan orang tua mereka karena ada saudara atau keluarganya yang memaksa untuk berkunjung ke rumah dengan dalih “Kita kan saudara, masa sesama saudara tidak boleh saling mengunjungi?”
Bukan, bukan itu masalahnya sekarang. Virus tidak akan peduli kita saudara atau bukan, teman dekat atau bukan. Tanpa kalian sadari, kalian sedang membawa virus yang bisa jadi menularkan anggota keluarga kami. Kami yang sudah berupaya keras melindungi keluarga kami, akhirnya harus rela kehilangan orang tua tercinta kami akibat keegoisan kalian.
Jangan ada lagi korban lain karena sifat bodo amat seperti kalian ini. Jangan sampai keegoisan ini membunuh orang lebih banyak lagi. Sudah cukup banyak kesedihan yang dirasakan anak-anak yang ditinggalkan orang tua mereka akibat Covid-19.
Tak apa jika kalian tidak percaya adanya virus ini. Namun jangan sampai ketidak percayaan kalian membuat kalian lalai dan membahayakan orang lain. Kami tidak peduli jika kalian berpikir bahwa Covid-19 itu konspirasi, asalkan jangan merekrut dan mengajak orang lain untuk ikut tidak percaya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”