Sebab Melupakan Kamu Tidak Pernah Semudah Itu

Aku ingin menghabiskan satu hari bersamamu, aku rindu

Hanya satu hari? Bukan untuk selamanya?

Ya, selamanya itu adalah hal yang aku semogakan



Ini kisah kita yang pernah menjadi rasa, ini kisah kita yang aku ungkapkan pada semesta meskipun pada akhirnya engkau pilih untuk lupakan. Ada banyak janji, kebersamaan, kenangan, dan kepergian mu yang melebur bersama hatiku. Ada banyak pertanyaan mengapa yang tidak aku pahami dari perpisahan ini, kepergian mu bukan tidak meninggalkan sesak bagiku karena sampai saat ini masih ku abadikan dirimu dalam bingkai sudut hati ku yang terdalam.

Malam itu kita bertengkar dengan hebatnya, semua itu bermula dari kesalahan ku katamu hingga akhirnya engkau meminta hubungan kita untuk break namun tidak aku duga begitu cepatnya engkau memilih keputusan untuk berpisah dan engkau menyuruh ku untuk memahami itu semua. Aku pikir kita akan bertahan dan bagaimana mungkin menjadi perpisahan sebagai solusi terbaik, sebelum-sebelumnya kita juga pernah bertengkar tapi permasalahan itu untuk mendewasakan bukan. Seolah kesalahan ku menutupi kebaikan ku padamu, kau juga mengatakan untuk apa mempertahankan hubungan yang sudah tidak ada lagi kenyamanan. Betapa sedihnya hatiku aku telah gagal membuat mu bahagia bersamaku seharusnya kamu tahu kenyamanan yang kamu rasakan saat bersama orang lain itu adalah kenyamanan yang semu sebab seseorang atau semua orang bisa memberikan rasa nyaman tapi tidak semua orang bisa bertahan.

Sejak engkau memilih perpisahan itu setengah dari hatiku tidak percaya orang yang aku sayangi, orang yang paling aku percayai dia juga yang menghancurkan hatiku. Engkau meninggalkan aku disaat aku percaya akan semua janji dan komitmen darimu. Aku tidak pernah menyangka akan mencintaimu sedalam ini hal yang paling aku takutkan dari cinta benar-benar terjadi yahh patah hati.

Beberapa hari berlalu setelah engkau memilih pergi saat itu aku meminta mu untuk bertemu jujur aku rindu dan engkau pun datang menemuiku di tempat saat pertama kali kita bertemu, tempat yang menyimpan banyak sekali kenangan tentang pertemuan kita, tentang aku yang mengharapkan kedatangan mu. Diam dan hening saat itu aku tidak tahu harus berkata apa di hadapan mu sekalipun ada banyak hal yang ingin aku katakan, ada banyak pertanyaan yang ingin aku sampaikan namun lidahku seolah terkunci. Ada banyak hal yang ingin aku rasakan seperti dulu saat kita bertemu bercerita banyak hal kepada mu, tertawa dan menghabiskan beberapa waktu denganmu tapi tidak lagi untuk sekarang karena semua telah berbeda. Aku menangis saat engkau mengatakan jika kita memang berjodoh sejauh apapun kita pergi maka kita akan bertemu dan dipersatukan kembali. Aku tidak ingin mendengar semua itu, bukan karena aku tidak percaya pada takdir tapi aku belum sanggup untuk menerima semuanya. Bagaimana engkau bisa bersikap biasa-biasa saja? Apa engkau sudah benar-benar melupakan ku? Air mataku menetes aku tidak ingin engkau melihat ku seperti ini. 

Semuanya terngiang dalam pikiran ku tentang kita yang katamu akan selalu bersama, tentang aku yang akan menjadi bagian dari keluarga mu, tentang semua masa depan dan hal indah yang kita rancang bersama hanya kamu dan aku. Kita pernah berjanji akan melewati semuanya bersama tapi pada akhirnya sekarang engkau yang memilih pergi dan menyerah bagaimana bisa aku baik-baik saja? Setelah banyak hal yang sudah kita jalani, 3 tahun bukan waktu yang sebentar ada banyak suka dan duka tapi kita pernah saling memerjuangkan, pernah begitu dekat, saling peduli, mengkhawatirkan satu sama lain, memberi dukungan.

Aku lelah pada hatiku, aku lelah dengan semua pertanyaan ini jujur aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, aku tidak bisa bersikap seperti dirimu. Katakan aku harus bagaimana? Melupakanmu? Menghindari mu? Membencimu? Aku tidak sekuat itu setiap kali aku memikirkan mu aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Engkau telah berhasil mencuri hatiku dan engkau telah berhasil pula mematahkannya membuat nya hancur berkeping. Jika engkau mengira aku membencimu karena engkau telah meninggalkan ku seharusnya iya tapi sebaliknya masih saja aku menunggumu. Aku masih berharap kamu kembali dengan semua harapan dan impian kita di masa depan. 

Semoga harimu menyenangkan dan penuh kebahagiaan tidak apa demi dirimu aku akan menerima semuanya karena kebahagiaan mu lebih penting dari ku. Sekalipun aku hancur sehancur-hancurnya aku akan tetap menjadi orang yang paling peduli padamu, yang selalu ada untukmu sampai engkau menyadari besarnya cintaku padamu dan engkau percaya untuk memilihmu menjadi bagian dari hidupmu itu doaku pada Tuhan masih tentangmu sekalipun ada banyak sekali rintangan aku percaya apa yang kita minta dengan sepenuh hati tidak akan ditolak oleh Tuhan.

Jika kata orang cinta itu buta mungkin benar sebab ia tidak dapat melihat apapun, bagaimana mungkin cinta dapat dilihat sebab ia hanya bisa dirasakan. Aku mencintaimu dengan kebenaran dan penuh keyakinan karena hatiku telah memilihmu.