Sayang Ajaklah Aku Sesekali Melihat Indahnya Lukisan Tuhan

Selamat pagi sayang.

Advertisement

Semoga kamu selalu dalam lindungan Tuhan, dimanapun kamu saat ini.

Sayang aku tahu kau adalah salah satu penikmat ciptan Tuhan. Kau tak pernah ragu untuk mengaguminya. Bahkan kau bisa dibilang adalah hamba yang khusyuk yang selalu datang dan tak pernah bosan untuk memujinya.

Kau yang sering meninggalkanku sendiri, dan membuatku khawatir. Terlebih lagi jika aku tak kunjung mendapat kabar darimu. Aku di rumah hanya bisa menunggumu, dengan sesekali melihat handphone apa kau sudah mengirim pesan. Tahukah kau sayang sebenarnya aku cemburu, karena lukisan Tuhan yang satu ini jauh lebih menarik perhatianmu. Ingin sebenarnya menghabiskan hari ini bersamamu. Melihat teman-teman yang memiliki bahu untuk bersandar dan tangan yang bisa digenggam. Sungguh kau harus tahu, tak enak melewatkan hari ini tanpamu.

Advertisement

Sayang, ingin sekali aku pergi bersamamu. Mengagumi keindahan ciptaan Tuhan denganmu. Tapi aku tahu, medan yang harus dilewati tak semudah itu. Sayang maukah kau menuntunku?

Aku memang minim pengalaman, aku juga tak tahu persiapan apa yang diperlukan. Yang aku tahu, selalu ada barang bawaan yang berat. Aku pun menyadari mungkin nanti aku hanya akan membuatmu kerepotan. Tapi maukah lelakiku tak sebal melihat hal ini? Semoga kau memaklumi sayang.

Advertisement

Aku mungkin tak sehebat teman-temanmu, bahkan aku mungkin jadi yang paling lamban dari mereka. Jika nanti aku keteteran di belakang ataupun bahkan jika nantinya aku pingsan di tengah jalan, aku harap tak ada raut penyesalan di wajahmu dan kau selalu sigap menggenggam tanganku yang tak lagi mampu berjalan.

Sampai jika kita nanti pada ujungnya dan melihat keagungan ciptaan Tuhan, aku tahu hari ini aku menjadi perempuan yang paling disayangi. Kita rayakan kebahagiaan ini bersama.

Dan aku tahu sayang bersamamu aku dapat melewati ini semua. Disisimu hidup memang tak selalu mudah, tapi aku yakin kita dapat melaluinya bersama. Selepas ini tak akan ada kata menyerah, karena aku mampu bersamamu.

Kelak, anak-anak kita akan mewarisi ketangguhan yang sama seperti ayahnya. Mereka akan tumbuh menjadi pejuang-pejuang yang gigih dalam setiap langkahnya.

Hanya doa yang mampu mendekatkan kita. Aku menunggumu pulang sayang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswa jurusan Teknik Informatika