Salah Kaprah Tentang Introvert yang Selalu Hadir di Benak Kebanyakan Orang

nggak semua kayak gitu, lho

Tulisan ini bermula dari keresahan saya ketika melihat formulir pendaftaran magang untuk menjadi pengurus organisasi di kampus saya sendiri. Kebetulan saya di situ bertugas sebagai pewawancara untuk beberapa calon magang, dan ketika saya lihat formulir pendaftarannya, di bagian kelemahan diri terdapat saya yang membuat saya mengerutkan jidat dan tak habis pikir gimana bisa introvert dijadikan sebagai suatu kelemahan diri.

Advertisement

Dan ketika dia menjelaskan kelemahan dirinya, dan berkata 'kelemahan saya introvert kak, pendiem dan kurang pede' di situ saya langsung hmmm.. something wrong with this guy. Untuk memenuhi jumlah kata minimum dan barangkali ada dari pembaca yang belum mengetahui tentang introvert dan ekstrovert ini, maka akan saya jelaskan terlebih dahulu, sepengetahuan saya tentang introvert dan ekstorvert, mereka itu merupakan kepribadian setiap orang, dan yang menjadi poinnya di sini ialah, kamu nggak bisa semata mata bilang introvert hanya karena kamu pendiam atau kurang pede, mungkin aja kamu cuma nolep alias ansos.

Karena menurut saya, introvert tidak menutup kemungkinan untuk bersosialisasi dan bergaul dengan banyak orang, hanya saja cara ia untuk melepaskan kepenatannya dan mengisi energinya kembali yaitu dengan menyendiri atau menjauhi kerumunan sehingga dia bisa segar kembali dan bisa bergaul dan bersosialisasi kembali dengan orang orang. Dan ada juga kasus seorang ekstrovert tapi pendiam, mereka hanya ingin menghabiskan waktu dengan banyak orang dan merasa dengan banyak orang akan membuatnya lebih senang.

Yang tidak habis pikirnya lagi, bukan hanya pendaftar magang yang salah kaprah tentang introvert tersebut, pengurus organisasinya pun sama, ada aja yang kayak gitu. Introvert menjadi poin yang berpengaruh sehingga jika ada yang introvert, mereka memberi poin tentang kepercayaan iri menjadi rendah, and I was like, What the heck?? kok bisa gitu gara-gara introvert, poin seseorang menjadi berkurang (dalam hal ini ketika wawancara si calon pengurus menjawab dengan lancar, dan tidak gugup). Dan ketika dibahas pada rapat pun, si pewawancara ini berkata dia bagus, tapi introvert orangnya, ya terus kalau introvert kenapa? Yang penting kan dia bisa menyelesaikan tugasnya dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, karena kinerja kan lebih penting dibanding sekedar mempermasalahkan introvert atau ekstrovertnya seseorang.

Advertisement

Yo mosok, semua pengurus organisasi harus berkepribadian ekstrovert, homogen sekali organisasi itu jadinya. Berbeda lagi dengan kasus dimana si pewawancara berkata di rapat tersebut bahwa salah satu anak yang di wawancara olehnya tersebut pendiam, kurang pede, dan ditutup dengan simpulan dia seorang introvert, hadehhh.. itu dia bukan introvert tapi emang pemalu saja, dan ketika saya ingin memberika penjelasan tentang hal itu pun, saya rasa akan sia-sia saja karena kedepannya pun pasti akan begitu lagi, ditambah kondisi ketika rapat sudah tengah malam, kami pun sudah lelah dan ingin cepat beres, saya pun tak ingin jadi bahan gunjingan karena membuat rapat jadi makin molor. Jadi yowes lah karepe dewe wae, penting rapat e rampung.

Jadi, untuk yang membaca artikel ini, tolong jangan samakan introvert dengan ansos ya, karena introvert juga bisa bergaul dan bersosialisasi kok, hanya saya mereka lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dan merasa mendapat energi tambahan ketika sudah lelah berkegiatan yang berkaitan dengan banyak orang dengan me time atau menyendiri tersebut, tapi bukan ansos dan nolep yang nggak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar lho.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang mahasiswa yang sedang mencari peruntungan dalam berbagai hal.