Sakit itu Pilihan, Menjadi Sehat Harusnya Jadi Kewajiban

Mau sehat atau sakit itu pilihan

Pertama-tama saya akan memperkenalkan covid-19 adalah nama penyakitnya dan SARS-Cov2 adalah nama virusnya. SARS-Cov2 bermutasi dengan sangat cepat sehingga karakteristik virus ini berbeda-beda secara demografi. Itulah kenapa penyebaran virus ini dikelompokkan berdasarkan wilayah penyebaran dan waktu, pengelompokkan ini disebut dengan istilah klaster. Pengelompokkan ini akan sangat membantu secara klinis dan epidemiologis.

Advertisement

"Sakit itu Pilihan" sebuah teorema yang pernah dikemukakan oleh Rebecca Brown,MD. Membacanya pasti membuat anda tercengang. Namun teorema sakit itu pilihan semakin jelas disaat pandemi Covid19. Hal ini dibuktikan dengan kurva epidemiologi Covid19 di Indonesia yang semakin naik, dikarenakan banyak dari antara masyarakat di Indonesia tidak mau menaati peraturan pemerintah di tengah wabah Covid19. Pada akhirnya beban tenaga kesehatan di tengah wabah Covid19 ini semakin berat, sehingga tidak sedikit tenaga kesehatan yang terinfeksi SARS-Cov2 dan pada akhirnya meninggal dunia.

Beban tenaga kesehatan tidak hanya risiko fisik namun juga tekanan psikologis. Mereka sudah lelah menangani Covid19 yang semakin berat, kesedihan yang mendalam pun mereka alami karena kehilangan rekan sejawat yang terinfeksi saat bertugas. Tak hanya itu, stigma masyarakat di lingkungan mereka tinggal yang menolak keberadaan mereka juga merupakan beban psikologis yang harus mereka terima.

Beban psikologis ini membuat mereka frustasi dengan orang-orang yang memandang sebelah mata wabah Covid19 ini dengan berkeliaran ke sana ke mari menjadi kaki dan tangan SARS-Cov2 yang kemudian menularkannya ke orang lain yang berisiko terinfeksi Covid19. Berharap pemerintah dalam hal ini menindak tegas orang-orang yang menyepelehkan wabah ini.

Advertisement

Tenaga kesehatan juga manusia, mereka mempertaruhkan raga mereka demi raga yang lain. Tenaga kesehatan juga tidak dapat berbuat apa-apa jika masyarakat di luar sana tidak mau mengikuti aturan pemerintah untuk stay at home, menjalankan physical distancing, pakai masker, dan rajin cuci tangan. Setiap hari media massa mengkampanyekan ini, tapi terlihat di sekitar kita masih banyak orang yang tidak mau menghiraukan aturan kesehatan dari pemerintah ini. Orang-orang seperti inilah yang membawa petaka bagi diri mereka sendiri, bagi orang yang mereka sayangi, dan bagi bangsa ini.

Dear masyarakat, sakit atau sehat itu pilihan. Anda mau sehat dan terhindar dari Covid19 maka dari itu turutilah kebijakan kesehatan yang sudah diatur pemerintah yaitu tetap di rumah, jaga jarak, pakai masker, dan rajin cuci tangan. Jangan memilih untuk sakit, tetaplah sehat.

Sadarlah di saat Anda mempeributkan bantuan sosial, tenaga kesehatan di Ruangan Isolasi Rumah Sakit sedang bertaruh nyawa demi raga yang lain dengan risiko yang sangat tinggi. Mereka juga memiliki keluarga dan orang-orang yang mereka cintai. Mereka juga dalam dilema antara tidak mau meninggalkan orang-orang yang mereka cintai dan harus menghidupi sumpah profesi yang telah mereka ikrarkan demi kemanusiaan. Mereka akan sangat berbahagia apabila nama Anda tidak terdapat dalam daftar pasien covid19.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Write for fun 😀