Hey mantan bagaimana kabarmu? Semoga keadaanmu baik-baik saja. Sudah lama kita tak berjumpa sejak terakhir kali kita bertemu. Rasa sakit ini memang belum sepenuhnya sirna tapi rasa rindu ini tumbuh lebih besar dari rasa sakit yang bersemayam di hati. Mungkin kamu sudah berbahagia dengannya. Saat kamu memutuskan untuk menikah dengannya, kamu tahu hidupku terasa tak sama lagi.
Aku tak ingin muluk-muluk, aku tak akan mengatakan jika aku tak bisa hidup tanpamu karena nyatanya hingga sekarang aku masih baik-baik saja. Tapi rasa sakit ini memang terasa begitu berat. Merelakanmu dengan orang lain bukanlah hal yang mudah. Bukan juga hal yang aku bisa prediksi sebelumnya. Mungkin jika aku tahu akan berakhir seperti ini aku tak akan menyayangimu sebesar ini.
Aku terlanjur memberikan rasa sayang ini sepenuhnya. Sampai akhirnya mimpi buruk itupun terjadi. Kamu memilih orang lain untuk menjadi pendamping hidupmu. Aku yang begitu menanti saat-saat itu merasa seperti di-PHP oleh mimpi-mimpi dan harapan tentang masa depan yang pernah kita ucapkan bersama duhulu.
Aku memang menyadari selama masih bersamamu aku bukanlah orang yang baik untukmu. Sudah terlalu banyak kesalahan yang aku buat kepadamu. Jadi, aku tak akan terlalu protes jika kamu memilih orang lain menjadi teman hidupmu. Tapi tetap saja kenangan-kenangan itu tak akan mudah aku lupakan.
Sekian tahun lamanya kita bersama, manjalani suka duka yang kini hanya menjadi sebuah cerita. Kita sempat bercita-cita akan menjalin kehidupan berdua selamanya, tapi sirna oleh jalan dari Tuhan yang berbeda. Satu hal yang membuatku lega adalah kenyataan bahwa kamu berbahagia dengannya.
Meski orang lain mungkin akan merasa sebaliknya, tetapi jujur aku merasa senang karena kamu di sana akan berbahagia bersama orang yang kamu sayangi. Orang yang akan benar-benar melindungimu sepenuh hati. Orang yang tak akan menyakitimu seperti yang pernah aku lakukan dulu.
Dia adalah orang yang paling beruntung karena bisa memilikimu sepenuhnya dan juga merasakan kasih sayang darimu. Betapa bahagianya aku jika aku yang berada di posisinya. Aku sadar semuanya sudah terlambat. Menyesalinya hanya akan membuatku semakin tenggelam. Aku hanya bisa berharap bisa mendapatkan pengganti yang sepadan denganmu.
Iya, hari ini, cerita kita telah usai. Akan tetapi kenanganku bersamamu akan tetap tersimpan dihati. Terima kasih karena sekian tahun lamanya kamu bersedia mengisi beberapa halaman kosong dalam buku kehidupanku dengan cerita yang begitu indah. Terakhir sebelum aku mengakhiri surat ini, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu karena telah menemukan kekasih pilihanmu. Semoga kamu selalu berbahagia dengannya dan diberikan kehidupan yang indah oleh Tuhan. Namun jujur, jauh didalam lubuk hatiku, aku selalu berdoa kamu adalah jodohku di kehidupanku selanjutnya.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”