Saat Diremehkan dan Dipandang Sebelah Mata, Kuncinya Cuma Satu: Bodo Amat dan Tutup Telinga

Saat diremehkan orang lain

Siapa sih yang suka diremehkan atau dipandang rendah orang lain? Seakan-akan kita ini lebih rendah tingkat intelektualistasnya dan hina kasta atau kedudukannya. Padahal kita ini sama-sama manusia, cuman beda isi otak dan hati, dan beda umur. Jadi keliatan kaya kurang aja di mata mereka.

Advertisement

Menganggap dirinya lebih tinggi dan meremehkan orang lain itu nggak hanya menjadi masalah lintas generasi loh, yang segenerasi aja sering begini. Entah kenapa, ini mungkin kalau dalam game battle, ini namanya defense mechanism. Kalau dalam ensiklopedia manusia, namanya ego.

Defense mechanism yang merasa, kalau “harga dirinya” terancam dengan kehadiran orang lain yang ternyata bisa melakukan sesuatu yang dia tidak bisa. Atau juga karena merasa terancam karena ia merasa kalau orang lain lebih dari dia. Nah, karena merasa terancam, makanya sistemnya pun mengeluarkan perintah menyerang. Kalau dalam ensiklopedia manusia, mungkin bisa disebut merendahkan, nyinyir, julid, ghibah, atau lainnya.

Sayangnya, kita-kita yang diserang oleh mereka-yang-mengira-dirinya-di-atas, nggak semua punya benteng yang kuat dengan serangan bertubi-tubi ini. Ada yang biasa aja, ada yang diam-diam menangis dan marah, tapi ada juga yang sampai patah semangat. Karena buat apa berusaha, nggak akan diterima juga.

Advertisement

Semangat kerja, rajin, dan berkelakuan baik malah dianggap memang wajar dan sepatutnya. Di saat kita curi-curi istirahat sejenak, malah dianggap malas. Apalagi saat tidak sengaja melakukan salah menurut pandangan mereka diantara benar yang pernah kita lakukan, waah… langsung dipanggil nggak becus.

Mereka yang merasa di atas sering lupa, dia bisa diatas karena ada kita yang dia kira di bawah. Apalagi, dia lupa setinggi-tingginya ia mengira dirinya, masih ada yang lebih tinggi lagi. Dan, hidup manusia seperti roda, bung. Sekarang dia mungkin diatas, tapi siapa tahu minggu depan, dia malah di bawah kita.

Advertisement

Mereka juga lupa, kalau sudah ketinggian itu jatuhnya lebih sakit. Nggak mungkin cuman lutut lecet, mungkin bisa ditambah dengan minimal patah tulang. Kecuali kamu itu kantong kresek, terbang tinggi atau rendah, kalau jatuh ya tetap kresek. Nah, kalau tidak sengaja jatuh, justru kami-kami yang di bawah yang bisa membantu sedikit mengurangi laju jatuhnya, ya minimal biar kalau patah, cuman patah satu tulang, bukan semuanya.

Makanya, jangan langsung patah semangat kalau diremehkan oleh orang lain. Kamu yang paling paham tentang kekuatanmu dan prestasimu. Tantang kembali mereka yang meremehkanmu dengan diam-diam mengembangkan prestasimu lebih lagi. Karena tidak ada balas dendam yang lebih kejam daripada menjadi lebih berhasil dari mereka yang merendahkanmu.

Untuk kalian yang sedang kecewa karena merasa diremehkan, tidak usah peduli apa kata mereka.  . Mereka yang meremehkanmu malah sebenarnya tidak layak ikut bersorak dalam keberhasilanmu.

Keep fighting!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words

Editor

Not that millennial in digital era.