Rumahku Surgaku Tidak Berlaku Bagi Anak Broken Home

Apa arti keluarga bagi kalian? Apakah rumah kalian surga dunia bagi kalian? Suasana harmonis, penuh kehangatan, tempat untuk mencurahkan semua rasa baik suka maupun duka, saling terbuka tanpa ada rahasia yang disembunyikan. Rumahku itulah surgaku, tempat ternyaman di dunia konon katanya.

Namun, tidak bagiku. Aku merasa hidupku paling menderita di dunia ini. Pertengkaran meraka membuat telingaku enggan mendengarnya dan membuat mataku selalu menangis setiap malam, hingga pertengkaran itu berujung pada perpisahan dan hal itu juga yang membuat rumahku tak menjadi surgaku lagi.kini aku tengah bertanya-tanya dan selalu menyalahkan keadaan. Selalu mengeluh akan hidup, merasa hidup ini sia-sia, ingin menyerah, dan terlalu mengasihani diriku sendiri. Akan jadi apa jika terus seperti ini?

Egoiskah jika aku meminta sebuah kebersamaan yang penuh kehangatan di dalamnya?

Ya, hampir satu tahun terakhir ini suasana penuh kebersamaan dan kehangatan itu mulai pudar. Dulu saling bertukar cerita, sekarang sulit rasanya, perhatian perhatiannya mulai hilang, dan mungkin akan hilang juga komunikasi diantara kita. Jujur aku sangat rindu sifatnya yang dulu, yang selalu memberi perhatian pada putra putrinya, selalu mendengar keluh kesah kami. Dulu aku selalu menganggap orang tua sebagai panutan dan teladan, namun mengapa sekarang aku sangat membenci sikap dan perbuatannya. 

Hal yang tak terpikir dan menurutku tidak bisa masuk ke nalarku. Perbuatan yang sangat dilarang jika sudah berkeluarga kau langgar begitu saja, ya mungkin ada faktor lain yang menyebabkan  ia berbuat seperti ini. Namun jujur saja aku sangat kecewa, malu dengan perbuatannya,omongan dari tetangga membuat kupingku teramat panas. Penuh cibiran dan sindiran yang mengacu pada perbuatannya.malu dan rasanya sangat menekan batin dan benar-benar menyiksa.

Argh…. Ingin rasanya aku mengakhiri hidupku saja.

Keinginanku saat ini adalah kembalinya suasana kondusif dan harmonis dalam rumah dan sepertinya itu adalah keinginan yang nggak mungkin terwujud. Saat ini aku tengah mencoba untuk berdamai dengan diriku sendiri, mengasingkan diri, berusaha menghapus rasa kebencian yang telah lama aku pendam, mencoba bicara dari hati ke hati namun tak tau harus bagaimana lagi. Menerima semua yang sudah terjadi, fokus memperbaiki diri agar kelak semua keinginan dan cita cita kita bisa terpenuhi.

Ya, Hidup ini bukan tentang kesedihan dan keterpurukan, kita boleh sedih dan terpuruk namun bangkit dari sebuah kesedihan dan keterpurukan adalah hal yang paling hebat. Tetap yakin meskipun keadaan kita sangat hancur, kita pasti bisa melaluinya, dan ini mungkin sudah menjadi takdir-Nya.

Sejatinya yang dibutuhkan seorang anak ialah kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya, lantas apa yang akan terjadi jika anak yang tengah membutuhkan perhatian dan support dari orang tua, namun kondisi rumahnya tidak kondusif karena pertengkaran orang tuanya. Bagi orang tua diluar sana tolong jangan jadikan anak sebagai korban dari keegoisan dari orang tua.