Rokok, Sang Biang Kerok

Sudah banyak penyakit dari rokok yang fatal akibatnya, mari atasi bersama

Rokok menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas). Kata berkelas nomina ini sangat familiar di indra pendengaran kita. Wujudnya pun tak kalah merakyat terutama di kalangan perokok. Bahkan, perokok di Indonesia menghabiskan rokok selama hidupnya rata-rata kurang lebih 15 km panjangnya. Lebih dahsyatnya lagi, menurut Kompas.com, 08/04/2020 orang terkaya di Indonesia tehun 2020 ditempati oleh keluarga pengusaha rokok. Jika kita melihat wujud dari rokok, mungkin hanya sebasar yang dapat kita pegang dengan ujung jari. Akan tetapi, ternyata di balik semua itu, rokok segudang penyakit yang sangat berdampak pada kesehatan. Merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, tidak hanya bagi sang perokok, tetapi juga bagi orang sekitarnya yang bisa menjadi perokok pasif. Merokok dapat dikatakan sebagai sang biang kerok dari berbagai penyakit. Bahaya merokok di antaranya dapat mengakibatkan kanker paru-paru, penyakit jantung, impotensi bagi laki-laki, dan membahayakan janin bagi ibu yang sedang hamil.

Advertisement

 Rokok dapat membahayakan kesehatan paru-paru. Salah satu penyakit yang paling ditakuti adalah kanker paru-paru. Berdasarkan pantauan detiksehat.com, kanker paru-paru merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah jantung. Kandungan zat tar dalam sebatang rokok bersifat karsinogenik yang menjadi pemicu munculnya paru-paru. Semakin banyak bahan-bahan kimia pada rokok yang masuk ke dalam paru-paru, semakin tinggi potensi bahan-bahan kimia tersebut merusak sel paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker. Oleh karena itu, semakin tinggi intensitas merokok seseorang, semakin tinggi pula risikonya untuk terkena kanker paru-paru.

 Selain paru-paru, rokok juga dapat berdampak pada kesehatan jantung manusia. Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar kematian mendadak pada manusia. Risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Menurut British Heart Foundation, rokok mengandung bahan-bahan kimia yang dapat melekat pada dinding arteri, seperti karbon monoksida, nikotin, dan zat oksidan. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan dinding arteri menebal dan menyebabkan adanya penumpukan lemak dan plak pada arteri. Hal tersebut membuat aliran darah menjadi terhambat dan menyebabkan pasokan darah ke dalam jantung menjadi berkurang sehingga jantung akan dipaksa untuk terus memompa darah. Situasi ini berdampak pada nyeri dada, termasuk juga serangan jantung.

Bahaya merokok selanjutnya adalah dapat menyebabkan impotensi pada laki-laki. Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi ketika penis tidak mampu ereksi atau mempertahankan ereksi walaupun terdapat rangsangan seksual. Ereksi adalah suatu kondisi penis yang diameter dan panjangnya membesar disebabkan adanya rangsangan seksual. Proses dari ereksi adalah ketika ada suatu rangsangan seksual akan ditangkap oleh reseptor afferent menuju centrum, lalu dibawa ke efektor melalui serabut parasimpatis segmen sacral II-IV, yaitu Nervi Erigentes untuk memberikan efek berupa relaksasi otot polos corpus cavernosus enis yang diikuti oleh vasodilatasi Aa. Helicineae sehingga tunica albuginea pada penis teregang menyebabkan vena-vena terjepit dan membuat darah tertahan. Tertahannya darah tersebutlah yang menyebabkan diameter dan pnjang dari penis membesar. Pada kondisi seorang perokok, proses tersebut akan sangat terganggu. Rokok dapat meyebabkan impotensi karena mengandung zat kimia, terutama nikotin yang dapat memengaruhi pembuluh darah penis. Normalnya, ketika ereksi terjadi, pembuluh darah pada arteri penis mengalami vasodilatasi dan aliran darah mengalir saat terdapat sinyal yang berasal dari saraf penis. Ketika merokok, nikotin dan senyawa kimia dalam rokok dapat mebuat pembuluh darah mengecil atau vasokonstriksi sehingga aliran darah menjadi terhambat saat menuju penis.

Advertisement

Selain bahaya-bahaya yang sudah disebutkan, rokok juga sangat berdampak negatif terhadap ibu yang sedang hamil. Pada kondisi ini, ibu hamil menjadi perokok pasif. Banyak terdapat zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok yang dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, cacat bawaan janin, atau bahkan keguguran. Selain itu, rokok juga dapat membahayakan ibu hamil yang terpapar asap rokok. Asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi ke janin yang membuat pernapasan janin terganggu dan denyut jantung janin menjadi lebih cepat.

Rokok memiliki segudang bahaya yang tersimpan di dalam batangnya yang hanya sebesar kelingking itu. Bahaya yang timbul dimulai dari masalah pada paru-paru, masalah pada jantung, impotensi, hingga masalah pada ibu hamil. Rokok yang berukuran kecil dapat memiliki dampak yang begitu besar bagi kesehatan manusia. Selain itu, berdasarkan paparan sebelumnya, rokok tidak hanya berdampak negatif pada perokok aktif, tetapi juga berdampak pada perokok pasif, yaitu orang-orang yang terpapar asap rokok. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita tidak merokok agar terhindar dari bahaya-bahaya rokok. Perokok aktif juga sebaiknya mulai mengurangi intensitas merokok untuk kesehatan perokok dan juga orang-orang di sekitarnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis