Hai, 21 Januariku, kamu apa kabar? Masih ingat aku? Perempuan yang pernah kamu cintai mati-matian? Aku hanya ingin bercerita tentang masa lalu kita. Tidak ada perasaan, hanya kadang rindu tidak tahu malu. 14 bulan, waktu yang sebentar. Kau ingat saat perkenalan kita? Tak disengaja. Mungkin takdir Tuhan mempertemukan kita dan membuatmu jatuh hati padamu. Aku sendiripun bingung, mengapa dengan secepat itu aku bisa memberikan hatiku padamu.
Kamu hadir dalam hidupku, memberi warna yang baru. Jujur saja, setelah cinta pertamaku kandas dan sudah terlalu lama aku sendiri sampai aku enggan memulai dengan yang baru, kamu hadir begitu saja dan memberi harapan baru padaku. Mungkin awalnya aku masih canggung, seperti katamu. Tapi jujur aku masih terlalu takut untuk membuka hatiku padamu.
Sebulan berlalu setelah kita memutuskan untuk bersama. Tiba-tiba dia hadir. Iya, dia masa lalumu. Hadir membawa kenangan kalian. Kamu pembohong! Kau bilang selama ini sendiri, kenapa dia datang dan menanyakan nasib cinta kalian kepadaku? Apa aku ini orang ke 3 di dalam hubungan kalian? Aku sendiri pun tidak tahu kalau kamu masih berhubungan dengan mantan kekasihmu. Saat itu pun aku memutuskan untuk melepaskanmu dan merelakanmu kembali kepelukan mantan kekasihmu.
Aku kecewa. Aku kira aku satu-satunya, nyatanya aku salah satunya. Lalu kamu datang lagi, meminta kesempatan kedua padaku. Aku ragu, aku takut, aku sudah terlalu kecewa. Tapi entah mengapa aku malah memberikanmu kesempatan kedua itu.
"Sayang, aku masih mencintaimu aku yakin kamu bisa berubah," itu yang aku pikirkan.
Bulan pun berganti tahun. Kita masih bersama, aku semakin yakin kamu berubah dan aku memberikan hatiku sepenuhnya padamu tak ada keraguan lagi aku memilihmu. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini sikapmu berubah, kamu tidak lagi seperti dulu dan kamu memutuskan untuk mengakhiri ini semua dengan kalimat, "Sudah lama aku ingin putus, aku sudah jenuh."
Hari ini 2 tahun pun berlalu. Luka ini belum sembuh sepenuhnya. Kamu masih ada dalam sudut ingatanku yang terkadang menyiksaku perlahan. Tapi aku tak ingin kau kembali. Aku hanya ingin kenangan-kenangan manis itu saja, tidak ingin mengulang kenangan saat kau memutuskan untuk pergi. Rasanya sulit untuk memulai kembali dengan seseorang yang bukan kamu. Seandainya dulu aku tidak menjatuhkan hatiku padamu dan tidak memberikan kesempatan kedua itu, pasti aku takkan terjatuh seperti ini.
Sepenggal kalimat dariku,
Aku masih merindukanmu…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”