Tak apa kalau kadang kita ingin nostalgia dengan kenangan-kenangan kita di masa lalu. Kadang kita senang sekali mengenang lagu-lagu lama yang pernah kita dengar bersama, tempat-tempat yang pernah kita kunjungi dan film-film yang pernah kita tonton dengan segala macam perasaan yang mengiringinya.
Kadang momen dan kenangan ini memang kayak setan jahil yang suka datang tiba-tiba tanpa salam dan permisi. Sialnya, kita tak bisa menolak atau abaikan begitu saja. Kalau sekarang setelah berpisah rasanya masih menyakitkan ya wajar saja karena bagaimanapun mereka pernah menjadi bagian dari diri kita di suatu fase hidup yang menyenangkan menurut kita pada saat itu.
Alih-alih untuk menolak dan menyangkal kalau kita sudah baik-baik saja, perasaan dan kesadaran kalau kita memang sedang tidak baik-baik saja akan lebih cepat menyembuhkan kita. Berani mengakui dan kemudian mencoba menerima rasa sakit itu akan membantu proses pemulihan diri kita.Â
Tak apa kalau masih menangis saat mengingatnya, tak apa kalau sesekali kita merasa kangen. Namun kamu juga berhak untuk menikmati masa sekarangmu dengan tidak sengaja menyakiti diri sendiri dengan ingatan dan kenangan-kenangan yang tidak perlu. Sayangilah dirimu sendiri di saat ini, sampai kapan mau dijajah oleh hari kemarin yang memang kita tak punya kuasa untuk mengubahnya.
Jaga diri kamu baik-baik ya, masih ada masa depan baru yang menunggu. Masih ada hari esok yang perlu kamu isi dengan hal-hal baik dan mengesankan. Masih ada jalan-jalan baru yang menunggu untuk ditelusuri.
Masih ada tempat-tempat baru yang menunggu untuk didatangi dan masih ada pula orang baru yang siapa tahu memang menjadi kepingan yang akan melengkapi hidupmu. Kalau kamu menengok ke belakang terus kamu akan melewatkan hal-hal baik yang terjadi hari ini dan membuang kesempatan hari cerahmu esok pagi.
Sudah ya dicukupkan sedihnya, dibatasi nostalgianya. Sedih, senang, khawatir, semangat, benci, marah, malu, gembira, cinta, sayang, takut dan segala perasaan lain yang kerap kita rasakan itu hanya terjadi pada suatu fase. Tidak ada perasaan sedih yang bertahan selamanya begitupun dengan gembira. Kalau sekarang kita merasa takut akan ada kemungkinan esok kita menjadi berani. Sebaliknya, kalau sekarang kita merasakan perasaan sayang yang luar biasa, bisa jadi besok perasaan kita berubah menjadi tawar serta hambar dan itu wajar-wajar saja.
Di dunia ini tak ada yang bertahan selamanya, mungkin dia memang cuma menjadi bagian yang sementara di hidupmu, hanya mengisi sebagian fase dalam usiamu tidak mengiringi selamanya. Jangan sampai kenangan dan hal-hal di masa lalu mu menjeratmu sehingga kaki tak kamu langkahkan ke masa depan. Beranjak lah, hari esok akan tiba sesuatu yang baru menunggumu di sana, mungkin saja sesuatu itu adalah bahagia.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”