Bulan puasa bagi umat islam atau yang biasa lebih dikenal dengan istilah Ramadan kini mulai berlalu. Hari pertama yang menjadi hari raya pun sedang dinikmati seluruh masyarakat islam. Beragam cara, tradisi, ataupun kebiasaan masyarakat luas dalam menghabiskan hari-hari setelah sebulan berpuasa ini.
Mulai dari berkumpul bersama keluarga, berkunjung ke tempat wisata, keliling-keliling sekitaran rumah, hingga hanya sebatas mengurung diri di dalam kamar bertemankan selimut dan bantal yang empuk. Cara yang terakhir tersebut merupakan satu-satunya tradisi yang gua sendiri lakuin beberapa tahun terakhir ini.
Your family is your heaven
Mengurung diri saat hari raya merupakan rutinitas terbaru gua semenjak sang kakek (ayah dari ibu gua) dipanggil Tuhan untuk menghadap kepadaNya selamanya. Tepatnya sekitar 5 tahun yang lalu, saat di mana gua masih duduk di bangku kelas 2 madrasah tsanawiyah (setara SMP bagi sekolah negeri) di pondok pesantren yang agak jauh dari rumah gua.
Hari perpisahan itu merupakan hari awal bagi keluarga gua untuk tidak lagi berkunjung ke rumah kakek gua, terlebih bila hari raya tiba. Bukan tanpa alasan sih keluarga gua gak mau datang lagi untuk bershilaturrahim. Tapi berhubung keluarga gua (khususnya kedua orang tua gua) merupakan orang yang paling tua di masing-masing keluarganya.
Sehingga, dikarenakan dalam tradisi keluarga gua yang dimana yang kecil yang harus mendatangi yang tua (sebagai bentuk rasa hormat kepada yang lebih tua), mengakibatkan keluarga gua gak lagi pergi berkunjung ke rumah kakek gua. Enak memang bila di kunjungi oleh sanak keluarga, berbagi cerita maupun canda tawa. Tapi terkadang rasa jenuh muncul saat dimana lu harus nunggu berdiam diri di rumah, hanya menatap pintu menunggu keluarga pada datang ke rumah.
Yah, seperti kata orang sih "menunggu adalah hal yang paling membosankan", meski pada akhirnya mereka akan datang juga. Tapi begitulah sekiranya ungkapan yang sering ku ucapkan bila hari raya tiba. Bila di bandingkan dengan sebelum kakek gua pergi untuk selama-lamanya. Hari raya merupakan hari yang paling gua dambakan. Bagaimana tidak, bila hari raya tiba, gua dan keluarga selalu berkeliling ke sekitaran rumah kakek gua. Bertemu sanak saudara, berlarian hingga bertukar mainan lebaran dengan sepupu gua.
That is the perfect moment.
Terkadang, hal-hal kecil seperti itu yang paling kurindukan. Karena dengan begitu, aku bisa tertawa bahagia dengan lepas, melupakan sejenak hingar bingar kehidupan di sekelilingku. Namun kini aku hanya bisa berharap agar waktu tak mengambil itu semua dariku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”