Ribuan Purnama
Bias hujan masih disana
Angin barat masih menerpa
Temaram lampu kerlap kerlip menyapa
Aku masih disana dengan seribu doa
Jarak ini jauh, entah itu bulan atau matahari
Yang aku tahu aku tak pernah menemui gerhana
Padanan kata kata nasehat ku terima disana
Namun apadaya, hati bukan aku yang berkuasa.
Pagi itu indah, aku masih dengan jelas melihat bulan pucat disana
Lamunanku di hentak angin topan pembawa kabar sirih telah di antar
Bagaimana bisa purnama bercerita ia indah. Tuhan aku sadar aku terlalu memuja ribuan purnama.
Darah perjuangan yang mewarnai purnama pun mengering
Aku sadar bahwa purnama hanyalah tempat hampa tanpa oksigen .tidak ada hidup tidak ada mati.
Ribuan purnama ku akhiri dengan sirih penghianatanmu. Aliran doa-doaku bendung hanya untukku. Jika Ada maaf yang kau pinta.. maka akan ada maaf yang tak akan pernah kau terima
Â
Â
Â
Â
Beling-Beling Purnama
Padi disana telah merunduk
Embun telah mulai jemu menghampiri
Ini terik yang tak membakar
Ini sinar yang tak berwarna
Biru langit aku ragu
Bulan itu bukan aku
Senja disana menertawaiku
Butiran bening ini ternyata milik ku
Harusnya kau bilang saja tidak ada cinta
Daripada harus bercerita sirih yang kau antar kesana
Atau kau ingin bangga bisa hidup di atas luka
Beling beling tajam mengalirkan darah
Ternyata ini purnama yang kau ceritakan dengan indah itu
Oh Tuhan, makhluk apakah yang Engkau kirim untuk mengujiku ini
Aku Pulang
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”