Review Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini: Setiap Anggota Keluarga Punya Gejolak Masing-Masing

Tentang memori gagal, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya. - NKCTHI

Film Nanti Kita Cerita Tentang hari Ini (NKCTHI) ini merupakan film drama keluarga besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Film ini mampu membuka industri perfilman tahun 2020 dengan sangat hangat melalui temanya yang bercerita tentang pasang surut hubungan keluarga yang emosional dan mengena. Karya ke-13 Visinema Pictures yang tayang perdana 2 Januari 2020 ini sudah mampu menarik antusiasme berbagai kalangan bahkan sejak di umumkannya buku karya Machella FP dengan judul yang sama ini akan diadaptasi menjadi karya dengan medium baru yaitu film.

Advertisement

Berawal dari buku karya Marchella FP berupa kutipan-kutipan singkat nan puitis diracik dengan apik oleh Jenny Jusuf dan Melarissa Sjarief menjadi sebuah naskah film yang menarik menceritakan kisah keluarga Narendra, keluarga yang terlihat bahagia dengan rahasia besar di dalamnya. Kisah ayah, ibu dan  3 kakak beradik yaitu Angkasa si anak sulung yang diperankan oleh Rio Dewanto, Aurora si anak tengah yang diperankan oleh Sheila Dara dan Awan si bungsu yang di perankan oleh Rachel Amanda.

Film ini bermain dengan plot masa kini dan flashback dalam tiga fase waktu, saat keluarga Narendra menunggu kelahiran Awan si adik bungsu, Masa kecil 3 bersaudara dan saat mereka dewasa. Angga Dwimas Sasongko benar-benar memperhatikan tiap pergantian fase waktu sehingga saling berkesinambungan antara flashback dan masa kini. 

Tiap adegan dibuat saling berpengaruh dengan menampilkan potongan tiap fase waktu secara bergantian yang kemudian menjadi momen berulang-ulang yang secara tidak langsung menjelaskan pada audiens seberapa besar emosi yang ditahan, beragam kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya memuakkan tapi harus di tahan luapannya oleh Angkasa, Aurora, Awan dan bahkan sang ibu. 

Advertisement

Berfokus pada jatuh bangun peran tiap anggota keluarga. Ayah dengan berbagai trauma yang dialami selalu berusaha mencukupi kebahagian seluruh anggota keluarga, ketakutan mengulang kesedihan sang istri dan keengganan kehilangan anak-anaknya. Ibu yang harus menahan emosinya, menghilangkan rasa marah dan kecewanya untuk menjadi penyeimbang riuh kacau dan balau keluarga. 

Angkasa, kakak sulung yang harus selalu menjadi rumah paling nyaman dan aman bagi adik-adiknya, tekanan sebagai kakak tertua yang harus selalu ada bagi adik-adiknya tak peduli bagaimana rapuh nya diri sendiri. Aurora, si tengah yang dingin, terpaksa harus mandiri karena paling jarang disoroti keluarga, tegar sekaligus tangguh dalam mengaktualisasi diri sendiri untuk lari dari kesendiriannya. dan Awan si bungsu yang ingin bersinar tapi terhalang segala arahan dan aturan sang ayah.

Advertisement

Setelah mengalami kegagalan pertamanya Awan bertemu dengan dengan Kale (Ardhito Pramono) laki-laki unik yang mampu menjadi rumah bagi awan yang mampu mengurai arti jatuh, tumbuh, hilang, takut dan pengalaman baru yang tak pernah dirasakan oleh Awan yaitu tentang bebas dan pilihan. Perubahan-perubahan Awan turut mengubah bagaimana ia menilai, memandang, bersikap pada sang Ayah. Awan mulai bertumbuh dewasa dan sang Ayah ternyata tak cukup siap menyikapi perubahan Awan.

Keputusan-keputusan sang ayah yang dibuat sepihak, kekangan dan tekanan lambat laun menjadi bom waktu bagi keluarga Narendra. Auora yang dingin akhirnya meledak juga. “Kamu takut kehilangan kami semua? bahkan kamu sudah kehilangan aku sejak sangat lama”, satu dari sekian dialog Aurora yang mampu membuncahkan air mata penonton. 

Pun Angkasa, kakak yang harus tabah menomorsekiankan dirinya sendiri, menomorsekiankan rasanya sendiri akhirnya meluapkan emosi kecewa, tekanan dan rahasia yan ditahan sendiri. Scene klimaks yang tepat, dekat, lekat dan mengena setelah potongan flashback dan masa kini yang emosinya tertahan. Meledak dengan sangat apik di scene ini. 

Tekanan Angkasa sebagai anak sulung, keletihan Aurora sebagai anak tengah dan kebingungan Awan berpadu menjadi scene yang padat dialog pula padat emosi. Penyelesaian dalam film ini pun mengalir dengan sangat baik. Emosi yang meluruh perlahan bersamaan dengan ego tiap karakter yang mulai mencair melalui dialog-dialog singkat namun bermakna. Ditutup dengan hangat oleh dialog dan akting sang ayah (Donny Damara) yang cair dan bijaksana.

Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKTCHI) menyentuh dengan cara yang berbeda, kedatangan Kale yang eksentrik membantu Awan memperkuat karakternya dan menggiring alur cerita keluarga Narendra, scene yang terpotong-potong yang mengulas masa lalu dan masa kini mampu menguatkan momen meledak Aurora dan Angkasa. Dialog dan keputusan berani sang ibu yang mengurai ketegangan di akhir cerita, pun penyelesaian dari sang Ayah yang mampu menenggelamkan penonton sepenuhnya dalam emosi yang sangat dalam.

Film bertema keluarga karya Angga ini dapat dikatakan salah satu film pembuka awal tahun 2020 yang sangat bagus dari Visinema mulai visualnya yang hangat, soundtrack yang mengena dan tidak berlebihan pula visinya dalam menggambarkan drama keluarga sangat menyentuh. Film ini mampu menggambarkan bahwa setiap keluarga punya sedih, bahagia,kacau dan rapuhnya masing-masing. Angga mampu mengupasnya sehingga sangat relate dengan yang dirasakan audiens. 

Film ini mengaduk emosi melalui ingatan dan  kenangan audiens tentang keluarga. Cerita ini memberi porsi yang pas untuk tiap karakter kakak beradik menyampaikan keresahan mereka. tentang keluarga yang nampak baik-baik saja, bahagia. Dengan konflik keluarga yang tepat, film ini mampu menjadi ruang belajar berharga untuk semua keluarga. NKCTHI mengingatkan kita bahwa segala salah paham yang  terjadi dalam keluarga tidak ada yang terlalu salah atau terlalu benar. Beberapa hal terjadi karena kasih sayang yang tidak dikomunikasikan dengan baik.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perempuan dan sedang belajar menulis apa saja.