Menjalin sebuah hubungan ada saja lika-liku dan penghalang. Entah itu orang ketiga ataupun restu orang tua. Terlebih di dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan kerap kali restu orang tua menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah hubungan untuk menuju ke jenjang selanjutnya.
Ada yang mengatakan bahwa orang tua tak merestui bukan semata-mata karena alasan tidak suka dengan pasangan. Namun, biasanya faktor lain yang menghambat orang tua untuk memberi restu seperti halnya perbedaan status sosial, suku budaya, keyakinan menjadi poin utama. Orang Jawa bilang sih bibit, bebet, bobot menjadi hal penting dalam memilih menantunya.
Nggak cuma itu lo, bahkan banyak orang tua juga yang masih menganut kepercayaan atau tradisi terutama jika menyangkut perjodohan anaknya harus mencocokannya lewat waktu kelahiran,orang Jawa menyebutnya weton. Jika weton kelahiran pasangan tidak cocok maka sudah pasti mundur.
Zaman sekarang memang bukan lagi masa Siti Nurbaya, apa-apa harus perjodohan. Setiap anak sudah pasti memiliki hak untuk memilih pasangannya masing-masing.
Sulitnya mendapat restu orang tua masih dirasakan hingga saat ini. Banyak juga para pemuda-pemudi galau karena terhalang restu. Di satu sisi kita ingin mempertahankan hubungan atau jalinan asmara dengan pasangan, tapi di sisi lain juga harus berbakti pada orang tua.
Meski dalam hal ini berbakti pada orang tua tidak selalu harus menuruti apa pun yang dikatakan orang tua. Anak tetap memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri terutama dalam memilih pasangan hidupnya, tapi di samping itu sebagai seorang anak juga harus tetap menghormati nasihat-nasihat orang tuanya.
Di tengah kegalauan yang menerpa pertentangan dan perbedaan pendapat dalam hal ini memang tak bisa ditembus dengan mudah apalagi soal hubungan entah mau dibawa kemana jika restu orang tua masih menjadi tanda tanya.
Alangkah baiknya untuk menghadapinya pastikan dulu alasan mengapa orang tua tak merestui, hal ini untuk membantu mencari celah manakala ada hal yang tidak disukainya. Apakah alasan tersebut patut diperjuangkan atau tidak.
Nggak cuman itu, untuk menunjukan ketulusan pastikan sesama pasangan harus sama-sama berjuang. Karena jika masalah ditanggung bersama sudah tentu beban yang dipikul akan lebih mudah, terlebih persoalan yang menyangkut masa depan.
Karena jika yang berjuang dalam cinta hanya satu orang, bagaimana bisa tumbuh? Untuk itu baik laki-laki maupun perempuan juga harus berjuang sama-sama.
Sulitnya mendapat restu orang tua bukan berarti harus mengahiri hubungan dengan pasangan. Kalau pasangan kita layak diperjuangkan,kenapa mesti menyerah?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”