Resensi Film : Surat Kecil Untuk Tuhan

Film Surat Kecil Untuk Tuhan ini diangkat dari novel dengan judul yang sama yaitu Surat Kecil Untuk Tuhan, yang ditulis oleh Agnes Danovar. Film ini diproduksi oleh Skylar Pictures dengan produser Sarjono Sutrisno. Dengan sutradara Haris Nizam dan penulis skenario, Beby Hasibuan. Film ini dirilis pada tanggal 7 Juli 2011 dengan durasi 100 menit atau 1 jam 40 menit.

Advertisement

Film ini diperankan oleh beberapa aktor hebat, yaitu :


  • Alex Komang sebagai ayah dari Keke (Joddy Tri Aprianto)

  • Dinda Haus sebagai Gita Sesa Wanda Cantika (Keke)

  • Esa Sigit sebagai pacar Keke (Andy)

  • Ranty Purnamasari sebagai Ibu Keke (Nandita)

  • Dwi Andika sebagai Kakak Keke (Kiki)

  • Egi John Foreisythe sebagai Kakak Keke (Chika)

  • Heri Savalas sebagai Supir Keke (Pak Yus)

SINOPSIS

Advertisement

Film ini menceritakan tentang Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama Keke. Seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung karena lahir dari keluarga yang sangat berada. Memiliki dua orang kakak laki laki yang bernama Chika dan Kiki. Orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu, Keke juga dikelilingi oleh enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya. Dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy. Semuanya tampak begitu sempurna. Hingga pada tahun 2003, kanker menghinggapinya. Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma atau Kanker Jaringan Lunak pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya. Akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mengalami mual mual.

Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala. Tak disangka, setahun kemudia, pada 2004, kanker itu kembali. Lebih parah dan mematikan dari sebelumnya. Meskipun sudah ditolak oleh hampir seluruh rumah sakit, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan ayahnya. Terbukti bahwa ia sanggup pergi ke pedalaman, bahkan keluar negeri hanya utuk menyembuhkan anak perempuannya, Keke. Meskipun ratisan dokter memprediksikan bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tida bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari satu tahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggak dunia pada tanggal 25 Desember 2006.

Advertisement

KELEBIHAN

Kelebihan dari film ini adalah dapat membuat penonton terhanyut dalam film tersebut. Kisahnya diangkat dari kisah nyara yang sangat menyentuh ternyata gadis sekecil itu bisa berpikir positif dan dewasa. Kisah tersebut menjadi inspirasi jutaan penonton dan mungkin juga untuk beberapa penderita kanker yang masih berjuang untuk hidup. Di film ini juga mengajarkan kepada mereka yang sehat agar lebih bersyukur dan selalu menjaga kesehatannya. Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabh menerima cobaan dan yakin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya.

Lewat kisahnya dalam film ini, Keke mampu mengajarkan tentang kesabaran, perjuangan hidup serta kasih sayang pada kita semua. Hal inilah yang membuat film serta novel Surat Kecil Untuk Tuhan baik untuk ditonton oleh remaja Indonesia. Selain itu film ini mengajarkan pada kita tentang indahnya persahabatan, dimana terlihat pada adegan-adegan dalam film tersebut bahwa arti persahabatan yang ditunjukkan begitu kuat dan mendalam. Kemistri para pemain begitu terlihat dan nyata. Seperti pada beberapa adegan yang diperankan oleh ayah Keke dengan Keke. Mereka terlihat sangat dekat dengan memerankan peran masing-masing dengan sangat menghayati, sehingga bisa membuat hati kita tersentuh.

KEKURANGAN

Film ini sebenarnya hampir tidak memiliki kekurangan. Namun, ada satu kegiatan yang tidak patut untuk dicontoh, yaitu pada saat abang Keke, Chika, melakukan balap liar. Selain itu, sepertinya apa yang diperankan oleh sahabat-sahabat Keke kurang maksimal layaknya Dinda Hauw. Seperti pada adegan ketika mereka menangis terlihat seperti terlalu dibuat-buat dan kurang menghayati. Di akhir cerita dimana tokoh utama meninggal, mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi para penonton yang mungkin mengharapkan akhir yang bahagia.

Demikianlah resensi film Surat Kecil Untuk Tuhan. Mohon maaf bila ada salah kata, Terima Kasih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis