Diam lebih baik untuk menyimpan semua rasa ini, gelisah pasti. Namun, aku tahu diri akan keadaanku, jika waktu memperkenankan aku memulai bicara aku kan siap untuk itu
Saat malam tiba Ina singgah di suatu tempat untuk hening sejenak akan kehidupan dan juga percintaannya, angin kencang menyapu seluruh darinya mulai dari rambut yang panjang terurai berantakan dan rok yang dipakainya. Duduk melamun memegang pulpen di tangan dengan irama pelan memainkannya, Ina menatap rembulan dilangit malam lalu ia terkejut betapa indahnya sang rembulan itu. Dia menyadari bahwa sejak dari tadi rembulan dan bintang menjadi saksi pilunya.
Menghela nafas panjang diimbangi memejamkan mata, suara jangkrik di taman menghiasi telinganya dan dari kejauhan terdengar suara kendaraan melintasi area itu. Lima menit berlalu tanpa mengucap kata-kata. Ina langsung teringat dengan sosok seseorang yang menjadi pujaannya, ia sangat terinspirasi oleh pria ini hingga membuat meluluh lantahkan hatinya. “Apa aku harus memendam ini terus?” Bertanyalah Ina kepada diri sendiri.
Sebuah rasa yang tersimpan begitu lama tiada seorang yang mengetahuinya hanya Ina dan Tuhan yang tahu akan perasaannya itu, kemudian semakin berjalannya waktu ke waktu Ina merasa gelisah akan perasaannya tersebut seperti ingin bicara kepada pria itu. Bahwa ia sangat menyayangi pujaan hatinya itu. Terbesit terpikir “Ini hanya aku yang merasakannya namun dia tidak sama sekali, dengan bukti dia menjauh bahkan tidak ada tanggapan apa-apa ke aku,”
Jatuh cinta diam-diam bukan hal mudah untuk dijalani melainkan belajar bagaimana mengendalikan sebuah rasa. Aku selalu mengungkapkan di dalam doaku terdapat satu nama yang tak pernah ku lupakan yaitu nama kamu.
Terima kasih wahai pria, kau telah membuatku terpesona dari cara pikirmu, kerja kerasmu dan kepribadianmu. Aku, orang yang selalu mendukungmu sampai kapan pun itu serta membawamu ke dalam setiap ungkapan doaku. Jadilah sosok yang aku kagumi, bersinarlah terus-menerus dalam keindahan yang kamu punya. Senja sering kali dinantikan setiap orang maka aku pun ingin sekali bersamamu sebelum gelap itu menghampiri aku dan kamu menikmati romansa.
Jika kau berkenan biarkanlah aku menatap matamu dengan penuh kasih serta menggenggam tanganmu seakan aku yang tidak ingin kau pergi meninggalkan aku sendiri. Sama seperti betina merpati yang enggan bila jantan pergi tinggalkan menyendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”