Masa remaja merupakan masa yang kompleks, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang tua. Ketika seorang anak memasuki masa remaja, banyak sekali perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada diri mereka, baik secara fisik maupun psikis. Perubahan fisik pasti akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Namun perubahan yang paling nyata terlihat adalah saat seseorang memasuki usia remaja atau pubertas. Salah satu perubahan yang akan terlihat adalah bentuk fisik yang mulai menyerupai orang dewasa. Pada masa remaja ini, anak cenderung mengambil tanggung jawab baru dan belajar untuk menjadi mandiri. Ini juga menjadi saat yang tepat bagi remaja agar lebih bertanggung jawab atas kesehatan reproduksinya.Â
Untuk itu diperlukan pengetahuan yang tepat untuk mengetahui apa saja hak yang dimiliki oleh remaja berkaitan dengan kesehatan reproduksi agar seorang remaja dapat melewati masa remaja atau pubertas dengan baik. Hal ini juga tidak hanya penting untuk diketahui bagi para remaja itu sendiri melainkan juga untuk para orang tua, agar dapat mengedukasi anak mereka dengan baik.
Lalu, apa aja sih hak-hak yang harus didapat para remaja berkaitan dengan kesehatan reproduksi?
Hak hidup. Ini adalah hak dasar setiap individu tidak terkecuali remaja, untuk terbebas dari risiko kematian karena kehamilan, khususnya bagi remaja perempuan.
Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan. Termasuk dalam hal ini adalah perlindungan privasi, martabat, kenyamanan, dan kesinambungan. Seorang remaja harus mendapatkan pelayanan dan akses serta perlindungan kesehatan yang baik, terutama berkaitan dengan hal kesehatan reproduksi. Hal ini tentunya perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat yaitu keluarga, lingkungan setempat, dan penyedia layanan kesehatan setempat.
Hak atas kerahasiaan pribadi. Artinya, pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja dan setiap individu harus menjaga kerahasiaan atas pilihan-pilihan mereka. Pada masa remaja, anak sudah mulai menyadari bahwa ia membutuhkan ruang atau tempat yang bisa membuatnya nyaman dan sudah menyadari adanya privasi.
Hal ini tentunya berbeda ketika ia masih anak-anak, di mana semua hal yang berkaitan dengan dirinya orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau sahabat semuanya harus tahu. Pada masa remaja, seorang anak membutuhkan orang atau lingkungan yang tepat dan dapat dipercaya untuk berbagi hal yang privasi. Orang tua pun harus menyadari hal ini dan menghargai privasi anak. Sehingga, anak itu dapat merasa aman dan dihargai privasinya.
Hak atas informasi dan pendidikan. Ini termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan perorangan maupun keluarga dengan adanya informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi yang memadai tersebut. Pada masa remaja, tidak jarang anak mengalami kebingungan berkaitan dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Bukan hal yang mengherankan karena pada masa ini memang terjadi banyak sekali perubahan dan perkembangan yang sangat kompleks. Oleh karena itu, perlunya remaja diberikan informasi yang tepat agar anak dapat teredukasi dengan baik. Informasi dan pendidikan berkaitan dengan kesehatan reproduksi bisa dimulai dari orang tua atau lingkungan keluarga.
Terkadang orang tua menganggap itu adalah hal yang tabu dan menyangka anak akan tahu sendiri seiring berlajannya waktu. Padahal anak sangat membutuhkan dan informasi tersebut sedini mungkin, terutama dari orang tuanya. Sehingga, anak tersebut tidak perlu kebingungan dan mencari informasi dari luar yang itu belum tentu tepat.
Hak atas kebebasan berpikir. Ini termasuk hak kebebasan berpendapat, terbebas dari penafsiran ajaran yang sempit, kepercayaan, tradisi, mitos-mitos, dan filosofi yang dapat membatasi kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi. Â
Pada masa remaja, seorang anak berada satu langkah beranjak ke masa dewasa. Sehingga tidak hanya perubahan dan perkembangan secara fisik, tetapi juga mengalami perkembangan secara kognitif. Untuk itu, perlunya remaja mulai diberikan kebebasan untuk memilik dan berpikir. Dengan begitu anak merasa dihargai dan mampu berpikir mandiri. Namun tentunya masih perlu berada dalam pengawasan dan bimbingan orang tua. Hal ini karena seorang anak belum sepenuhnya dewasa, walaupun terkadang ia dapat bertindak atau berpikir lebih dewasa dari umurnya.
Hak terbebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk. Hal ini terutama bagi anak-anak dan remaja untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi, pelecehan, perkosaan, penyiksaan, dan kekerasan. Anak mulai diedukasi bagaimana cara untuk bergaul dengan lawan jenis, bahaya pemerkosaan, dan jenis-jenis pelecehan yang lain.Â
Hak mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan terbaru. Yaitu hak mendapatkan pelayan kesehatan reproduksi yang terbaru, aman, dan dapat diterima.
Hak memutuskan kapan punya anak, dan punya anak atau tidak. Orang dewasa atau orang tua mulai mengajak anak remaja untuk berpikir berkaitan dengan proses reproduksi yang terjadi pada manusia. Mengajaknya berpikir kapan akan menikah, kapan punya anak, kepada anak remaja, membuatnya berpikir panjang dan lebih dewasa. Berhentilah menganggap ini merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan karena hal ini sangat bermanfaat sebagai bekal ketika kelak sang anak sudah dewasa.
Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. Ini berarti setiap individu dan juga remaja berhak bebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk kehidupan keluarga dan reproduksi.
Hak untuk memilih bentuk keluarga. Artinya, mereka berhak merencanakan, membangun, dan memilih bentuk keluarga (hak untuk menikah atau tidak menikah).
Demikian hak-hak yang harus dan perlu diketahui oleh para remaja dan juga orang tua berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja. Semoga orang tua dapat mangedukasi dan memahami anaknya yang mulai beranjak remaja dengan lebih baik dan para remaja dapat memahami perubahan yang ada pada dirinya lebih baik lagi. Semoga bermanfaat!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”