Kamu pernah nggak, ketika ada yang minta bantuan padamu, sedangkan saat itu kamu nggak bisa menolongnya? Misalnya saja saat mereka mau pinjam uang padamu, tapi kamu juga butuh sendiri untuk kebutuhanmu esok hari. Setelah memberikan pernyataan nggak bisa membantu, kamu pun jadi kepikiran sendiri, menyalahkan diri yang nggak bisa membantu, padahal ingin sekali meringankan mereka. Tapi ini bukan hanya karena pinjam uang, juga bukan tentang nggak bisa meminjami uang.Â
Jadi manusia terlalu pemikir, suka memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkanmu, rasanya takut kalau mereka kenapa-kenapa atau terjadi apa-apa itu menjengkelkan, ya?  Rasanya seperti hanya diri sendiri yang kepikiran setiap waktu, sedangkan mereka belum tentu. Jadi manusia tulus itu rasanya sering ngerasa terlalu berlebihan dengan keadaan orang lain, sedangkan ke diri sendiri nggak sampai seperti itu, nggak berlebihan seperti itu. Bahkan seringnya nggak peduli, nyalahin diri sendiri.
Sebenarnya kamu juga nggak ingin ada dalam perasaan tak karuan seperti ini. Dikit-dikit sensitif sekali, seolah-olah semua hal dikhawatirin.Â
Bagi mereka ini semua mungkin berlebihan. Tapi kamu juga nggak bisa membohongi diri sendiri. Kamu mengkhawatirkan mereka. Bagi mereka ini sepele tapi bagimu enggak. Seperti halnya sebuah pesan dari mereka yang menandakan mereka baik-baik saja, meski singkat tapi cukup untuk menenangkanmu, meski itu belum bisa meredakan badai dipikiranmu.Â
Kamu berharap mereka bisa memaafkan sikap merepotkanmu ini. Yang bisa saja membebani mereka, yang nggak kamu khawatirin sekalipun sebenarnya juga nggak apa-apa. Hanya kamunya saja yang terlalu berlebihan menanggapi pendapat mereka terhadap dirimu yang nggak bisa membantu mereka. Padahal itu hanya pemikiranmu saja.Â
Penyampaian rasa pedulimu ini bukan semata-mata ingin membuat mereka merasa nggak enak terhadap dirimu. Bukan berarti kamu ingin membuat mereka terkekang dengan perlakuanmu. Bukan ingin membuat mereka harus mengikuti maumu. Bukan ingin membuat mereka jadi orang lain hanya untuk menyetujui sikapmu. Bukan ingin menuntut mereka untuk melakukan hal yang sama seperti perlakuanmu terhadap mereka.Â
Aku tahu, kamu pasti merasa sangat bersalah dengan sikapmu ini pada mereka. Aku tahu kamu nggak sanggup membuat mereka terluka. Aku tahu kamu nggak mau sampai mereka kesusahan dan nggak bisa menolong mereka. Tapi SoHip, nggak semua orang termasuk mereka yang kamu peduliin itu merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu pikirkan, khawatirkan. Karena mereka nggak merasakan apa yang kamu rasain. Nggak semua orang juga peduli dengan rasa bersalahmu juga. Jadi kamu nggak perlu terus-terusan menyalahkan dirimu hanya karena sikapmu ini. Hal Ini juga berlaku buat diriku sendiri yang ngerasain kayak kamu.
Sekarang belajar ambil positifnya aja ya. Kamu juga nggak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar dirimu. Nggak usah maksain diri lagi buat selalu ada untuk mereka ya, yang nggak pernah ngehargain rasa khwatirmu, rasa pedulimu. Nggak apa-apa, kamu itu beda dari orang lain. Sikapmu seperti ini nggak bisa ditemuin juga di orang lain. Jadi nggak perlu terus-terusan menyusahkan pikiranmu lagi ya. Semakin dewasa semakin sadar jika nggak semua rasa peduli kita dimengerti baik oleh orang lain.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”