Meski Sering Ditinggal-tinggal, Saya Bangga Jadi Anak dari Seorang Working Mom

Rasanya jadi anak seorang working mom

Sebagai anak seorang working mom, aku selalu senang saat mendapat kesempatan berkunjung ke kantor ibu. Selain karena suasana yang sangat berbeda dari ruang kelas dan rumah, juga karena banyak hal baru nan unik di setiap kunjunganku ke kantor.

Advertisement

Aku masih ingat, waktu kecil sekali kegiatan sore yang paling menyenangkan adalah menunggu ibu pulang dari kantor. Senang bisa mengintip isi tas kerja ibu yang berisi laptop, kertas-kertas, dan pulpen, mencuri permen-permen yang tersembunyi di sudut-sudut tas. Bahkan senang bisa bermain-main dengan sepatu kerjanya. Pastinya juga senang mendengar cerita-cerita ibu tentang harinya di kantor, walaupun jujur aku juga nggak ngerti apa-apa.

Setelah agak besar, beberapa kali aku dan saudaraku ikut menjemput ibu di kantor, dan kesenangan masa kecil pun berlanjut. Senang bisa menjahili dan mengintip ibu dari pintu kantor. Senang karena bisa membuat ibu terkejut, karena tiba-tiba ada kami. Senang juga bisa melihat wajahnya yang pertamanya cemberut mungkin karena masalah kantor berubah jadi senyum melihat kelakuan kami.

Aku masih ingat dulu ibu pernah membawa kami ke kantor, walaupun hanya setengah hari. Ingat betapa kagum kami melihat ibu berusaha bekerja, menganalisa data, sambil menjaga kami agar tidak bosan. Kamu memang ibu yang luar biasa. Jujur setelah aku bekerja sekarang, aku sering merasa sulit menjaga diri agar tidak bosan di kantor. Bagaimana dengan mom yang saat itu harus konsentrasi bekerja sambil menjaga dua bocah nakal ini agar tetap terhibur dan tidak lari-larian di lorong kantor?

Advertisement

Tapi dari semua pengalaman masa kecil kami bertualang di kantor ibu. Yang paling seru adalah saat kami menerima undangan dari kantor ibu untuk menghabiskan waktu di lingkungan kantor. Di sana kami mendengar banyak sekali cerita tentang kebaikan mom, bagaimana hebatnya ibu di kantor, bagaimana gigihnya ia dalam berusaha.

Tak hanya ibu yang bangga saat mendengar anak-anaknya berkelakuan baik dan berprestasi di kelas dari Bapak/Ibu Guru loh. Kami juga sangat bangga saat mendengar cerita-cerita tentang ibu di kantor. Bahkan ini mendorong kami agar bisa menjadi sebaik mom.

Advertisement

Ibu mungkin merasa bersalah karena tidak bisa 24/7 bersama kami, melihat tumbuh kembang kami setiap menitnya. Tapi tidak bagi kami, you are the best woman ever, wonder woman aja kalah. Lain dari anak-anak lain, sebagai anak dari working mom, kebaikan kami tidak hanya bisa dilihat oleh ibu, tapi kami juga melihat dan belajar betapa hebatnya ibu dan termotivasi untuk jadi sehebat dirinya.

Jadi ibu, nggak usah merasa iri dengan ibu-ibu lain di luar sana. Full time atau working mom, ibu adalah ibu, dengan kasih ibu yang tak terhingga sudah berhasil membesarkan dan memberikan yang terbaik bagi keluarga dan anak-anaknya. Be proud of yourself, we all love you very much, mom.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words

Editor

Not that millennial in digital era.