Mint itu rasanya seperti pasta gigi atau pasta gigi yang memiliki rasa mint? Lebih baik bubur diaduk terlebih dahulu atau langsung dimakan? Ketika makan cereal apakah cerealnya terlebih dahulu dituangkan ke dalam mangkuk atau apakah susunya terlebih dahulu yang dituangkan? Begitulah banyaknya perbedaan pilihan dalam berbagai hal baik dari hal kecil sampai hal besar. Perbedaan itu akan membawa kita ke jalan yang berbeda juga, bisa jadi menuju jalan indah yang kita inginkan, bisa jadi menuju jalan yang sama sekali tidak terduga, bisa jadi menuju jalan yang sangat kita hindari. Ketiganya tentu dapat merubah hidup kita dengan jalan tersebut.  Lantas manakah yang benar?
Dalam hidup ini kita akan dihadapi berbagai pertanyaan yang akan memaksa kita untuk membuat keputusan. Tidak jarang juga pada akhirnya beberapa orang lebih memilih untuk menunda dalam mengambil keputusan atau lebih jauh lagi sampai kabur dari permasalahan tersebut, sebagian besar mungkin beralasan rasa takut dimana mungkin pilihan yang mereka ambil akan menjadi pilihan yang salah dan rasa menyesal telah memilih keputusan tersebut muncul.
Kebanyakan orang juga lebih memilih untuk menutupi segala hal yang Ia rasakan daripada harus terlihat oleh orang di sekitarnya. Itulah yang Ia rasakan ketika akan memilih pendidikan selanjutnya, pilihannya adalah diantara melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah atau berhenti bersekolah dan fokus untuk meneruskan bisnis orang tua yang Ia miliki. Seperti yang sudah Ia pikirkan, setiap pilihan pasti memiliki konsekuensinya masing-masing. Pertama, jika Ia memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu dunia perkuliahan, Ia belum memiliki cukup dana untuk membiayainya dan Ia juga merasa tidak enak untuk meminta biaya tersebut kepada orang tuanya disaat Ia mengetahui bahwa keluarganya dalam kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja.
Kedua, jika ia memilih untuk berhenti sekolah dan melanjutkan bisnis orang tuanya maka Ia harus mengubur dalam-dalam impiannya untuk menjadi seorang pengacara yang telah Ia siapkan seumur hidupnya. Pilihan akhirnya jatuh kepada pilihan kedua, Ia memang sudah berusaha untuk ikhlas merelakan impiannya itu, namun dalam hati terdalamnya masih ada sedikit rasa sedih dimana rasanya seperti semua hal yang sudah diperjuangkannya sampai saat ini terasa sia-sia. Mungkin bagi orang lain impian adalah suatu hal yang dapat diraih dengan usaha, tapi baginya impian adalah sesuatu hal yang mewah dan mahal.
Pada permulaan melanjutnya bisnis orang tuanya Ia merasa sangat berat, memasuki dunia yang sebelumnya belum pernah Ia rasakan dan Ia kenali sangat terasa asing. Ketika mengambil keputusan Ia seringkali bimbang karena rasa takut akan memilih hal yang salah yang akan lebih menghancurkan hidupnya. Namun Ia tetap berusaha sekuat yang Ia bisa. Ketika merasa lelah seringkali Ia mengunjungi universitas yang sebelumnya Ia inginkan, hanya untuk berandai-andai Kalau aku dulu memilih melanjutkan kuliah,gimana ya kondisiku sekarang?, Ia juga seringkali memandang para mahasiswa dari jauh. Ia tidak menyerah meskipun bisnisnya tidak berjalan lancar, Ia terus mempelajari dan mendalami apa yang harus Ia lakukan agar bisnisnya lancar. Setiap peluang telah Ia coba dan waktu terus berlalu.
Seiring berjalannya waktu, bisnisnya dapat bertahan meskipun tidak adanya peningkatan drastis tapi Ia bersyukur setidaknya Ia dapat membantu membiayai keluarganya bahkan menyekolahkan adik-adiknya. Setelah dua tahun, pernah sekali Ia mencoba untuk tetap mencoba mengikuti ujian masuk universitas yang Ia inginkan namun sayangnya ternyata Ia tidak diterima di kampus tersebut. Ia sempet merasa rendah diri akan dirinya yang menurutnya tidak terlalu pintar dibandingkan orang lain. Tak hanya sekali Ia mencoba untuk mengejar impiannya yang sempat Ia pendam dulu, namun hidup tidak selalu berjalan sesuai yang kita inginkan, nyatanya Ia tidak diterima diberbagai jurusan dengan berbagai jalur yang Ia coba.
Pada masa itu, banyak sekali yang Ia pertimbangkan mulai dari kemampuannya yang Ia anggap "kurang" dibandingkan orang lain hingga fakta di lapangan dimana biaya kuliah yang tidaklah murah, belum lagi biaya yang diperlukan untuk biaya makan dan tempat tinggal nanti. Di sisi lain juga, apabila Ia berkuliah maka tidak akan ada orang yang bisa melanjutkan bisnis orang tuanya itu, keluarganya akan kehilangan pemasukkan uang dan bagaimana nasib adik-adiknya apabila keluargnya tidak memiliki pemasukkan sama sekali.
Bahkan untuk mempekerjakan seseorang saja, bisnis keluarganya belum mampu untuk membayar upah pekerja tersebut sehingga Ia bertekad untuk lebih berusaha dan memajukkan bisnis keluarganya dan ternyata usahanya tidaklah sia-sia. Ia bertekad untuk tidak lagi menyesali keputusan yang telah diambilnya dahulu. Pengalaman mengajarkannya tentang segala hal dapat berbeda jika dilihat dari sudut pandang yang diambil dan setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Pada akhirnya Ia menyadari bahwa pertanyaan diatas yang memiliki banyak pilihan, tidak ada pilihan yang salah ataupun benar.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”