Ketika bulan Ramadan tiba, ngabuburit menjadi salah satu kegiatan yang selalu dilakukan oleh masyarakat kita. Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit bisa berupa banyak hal, seperti berburu takjil, jalan-jalan, mendatangi pasar kuliner, dan masih banyak lagi.
Kegiatan ngabuburit ini pun tidak bisa terlepas dari masyarakat di daerah saya, yaitu di Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Sekitar jam empat sore, sudah banyak masyarakat yang melakukan kegiatan ngabuburit. Ada yang sekedar berjalan-jalan ke Bendungan Cirata sambil melihat sunset disana dan bagi si pecinta kuliner atau bagi mereka yang kangen jajanan semasa SD, bisa berkunjung ke daerah Rendeh. Menariknya adalah di Rendeh tepatnya di Stasiun Rendeh yang terletak di di samping Jalan Raya Cikalong-Cipeundeuy itu terdapat lahan berumput di samping rel kereta yang lumayan luas dimana lahan tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membuka stand-stand makanan takjil. Hal ini, sontak mengundang banyak orang untuk mengunjungi pasar tersebut untuk berburu takjil sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa tiba.
Ketika berkunjung pada Minggu sore (17/4/2022), pasar tersebut sangat ramai dipenuhi oleh para pedagang dan pengunjung. Banyak sekali jenis makanan yang dijual disana, baik itu makanan maupun minuman. Makanan yang dapat ditemukan di pasar Rendeh, yaitu cilor, sempol ayam, basreng, sosis bakar, baso bakar, bakso malang, sate maranggi, dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan minumannya, seperti es tebu, es jeruk, cendol, dll.
Selain berburu takjil, masyarakat pun dapat bersantai di pinggir perlintasan kereta api sambil melihat sunset. Masyarakat yang berkunjung ke sana tidak hanya para remaja saja, tapi banyak juga para orang tua yang membawa anaknya untuk diajak ngabuburit di perlintasan kereta api tersebut. Kegiatan ngabuburit dan wisata kuliner di dekat perlintasan kereta api ini merupakan kegiatan rutin yang selalu ada setiap bulan Ramadan tiba. Jadi, pasar takjil yang terdiri dari banyak stand makanan ini hanya ada setahun sekali, yaitu pada saat bulan Ramadhan. Hal ini pula yang menjadi daya tarik masyarakat untuk ngabuburit di stasiun Rendeh.
Stasiun Rendeh sendiri merupakan stasiun perlintasan kereta api yang masih aktif hingga saat ini. Stasiun yang terletak pada ketinggian +447 m ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Oleh karena stasiun ini termasuk ke dalam stasiun kelas III/ kecil, maka tidak banyak jadwal kereta yang melintas atau berhenti di stasiun tersebut. Dilansir dari Kereta Api Indonesia Wiki, jadwal kereta Api Stasiun Rendeh hanya memiliki dua keberangkatan saja dari stasiun Cikadongdong ke stasiun Maswati atau stasiun Bandung, yaitu sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 17.00, sedangkan untuk jadwal kereta tiba dari stasiun Bandung/Maswati, yaitu sekitar pukul 15.00 WIB dan pukul 23.00 WIB. Dengan jadwal kereta yang tidak terlalu padat, maka hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk ngabuburit dan berdagang disana. Ngabuburit di perlintasan kereta api ini menjadi hal yang sangat unik yang ada di daerah saya, walaupun di satu sisi hal ini memang bisa menimbulkan masalah baru, yaitu bahaya yang kapan saja bisa mengancam masyarakat yang berkunjung ke sana bila tidak berhati-hati.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”