Sejak virus COVID-19 muncul di Wuhan China, dunia dibuat gempar. Penyebaran virus yang sangat cepat membuat pemerintah memberlakukan sistem social distance atau pembatasan sosial. Hal ini tentu sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari, yang awalnya biasa bebas keluar rumah, sekarang harus membatasi diri, yang awalnya suka ngumpul sekarang harus sendiri, yang awal sendiri sekarang masih sendiri (upss).Â
Semua memang berubah. Segala sesuatu menyesuaikan dengan kondisi. Suasana mendadak hening, sepi dan mencekam. Termasuk suasana Ramadan. penyambutan bulan suci Ramadan pada tahun sebelum-sebelumnya sungguh meriah dan penuh sukacita. Tapi semua mendadak terhenti. Meskipun tak mengurangi suka cita bertemu dengan bukan suci, tapi tetap saja ada yang terasa hilang, tak lengkap.Â
Baru kali ini kita menyambut Ramadhan tanpa pernak-pernik keramaian. Baru kali merasakan Ramadan tanpa serunya ngabuburit keluar rumah, Ramadan tanpa bukber, Ramadan tanpa tarawih bersama, Ramadan tanpa petasan dan mercon, lebihnya Ramadan tanpa si dia. Duh.. tapi ada yang lebih menyakitkan dari Ramadan sendiri yaitu Ramadan tanpa mudik.
Lebaran dan mudik adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Tapi Rasa rindu bertemu sanak keluarga harus ditahan, diletakkan dalam tabulasi ruang rindu yang entah kapan akan disalurkan. Bertahan dengan hidup pas-pasan sambil menunggu di sudut kamar kapan ini berakhir.
Rasanya lelah terkungkung tanpa kepastian, tapi apapun yang terjadi lakukan dengan baik, meski harus sendiri dulu, di rumah dulu. Jadikan ini sebagai ajang untuk memahami bahwa adakalanya kita memang harus sendiri, mengerjakan semuanya sendiri karena keadaan tak selamanya membuat kita bersama.
Tetap jaga diri, jaga imun, dan jaga iman, jadikan Ramadan yang beda ini menjadi ajang untuk menempa diri untuk lebih baik, lebih kuat meski hanya sendiri. Siapa tahu saat kita sendiri kita jadi tahu sejauh mana kemampuan kita. Atau kita bisa tahu teryata kita bisa menjadi baik tanpa suasana dan dorongan dari orang lain. kita bisa tahu level kita seberapa saat mengerjakan semua sendiri.Â
Semoga semua lekas pulih, lekas membaik. Karena semua pasti ada batasan, kita berusaha dulu, hasil serahkan pada Yang Kuasa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”