Berbahagialah, selamat berbahagia, menemukan kebahagiaan. Dalam bentuk kata penyemangat, ucapan selamat, atau apa pun itu sering kali kamu mendapati kata bahagia di dalamnya. Bahkan, banyak yang mengatakan hidup ini tujuannya untuk bahagia. Sayangnya, di era digital ini kata bahagia seperti begitu sulit ditemukan dalam hidupmu. Keluhan, keresahan, ketidaknyamanan acap kali kamu jumpai di sekitarmu atau bahkan ada pada dirimu. Padahal, bahagia bukanlah sebuah perasaan yang kompleks. Semakin kamu kesulitan untuk mendapatkannya justru dia malah menjauh. Kata bahagia adalah sebuah perasaan sederhana. Rasa senang karena mencapai sesuatu atau karena ada pemicunya. Hal yang bisa datang dari dalam dirimu atau orang lain.
Sama seperti kebencian yang bisa menular, kebahagian pun demikian. Ia bisa menular. Sayangnya terkadang kamunya saja yang menutup rapat dari kebahagiaan itu sehingga semakin sulitlah kamu merasakan bahagia yang benar-benar bahagia. Bahagia sejatinya ada di setiap insan. Hanya tidak semua benar-benar mengerti dan memahami makna kebahagiaan. Arti dari bahagia bisa jadi sama bagi sebagian orang, tetapi juga bisa berbeda jauh dengan orang lain. Segalanya adalah tentang bagaimana perspektifmu memandang kebahagiaan itu sendiri.
Kebahagiaan sejatinya tidak perlu dicari karena ia sudah melekat ada pada dirimu. Meski tentu sebagai seorang manusia, perasaan yang timbul bukan hanya bahagia, tetapi juga ada kesedihan, rasa kecewa dan sakit hati. Itulah manusia.
Ada beberapa rahasia yang bisa membuatmu jauh lebih bahagia meski tentu bukan sebuah rahasia besar. Kamu sendiri pun bisa melakukan ini tanpa harus bersusah-payah healing keliling kota sampai kepala pening.
Berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain
Tentu kamu sering dengar ungkapan ini, hidup bukanlah kompetisi. Tidak ada salahnya kamu berlari lebih lambat ketimbang temanmu. Seandainya kamu berhasil berlari lebih cepat dari temanmu pasti akan ada orang lain yang berlari lebih cepat di depanmu. Itulah lingkaran setan yang tak ada pernah habisnya.
Kurangilah konsumsi media sosial. Keinginan tidak selalu datang dari dalam diri sendiri, bisa jadi karena ada rasa iri dengan orang lain yang ‘terlihat’ lebih Bahagia ketimbang dirimu. Dengan berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, kadar kebahagianmu akan dengan sendirinya meningkat. Karena berkurangnya rasa iri dan dengki terhadap orang lain.
Berhenti menjadi sempurna
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Sebuah pepatah bijak yang tampaknya tak akan pernah lengkang waktu. Menjadi sempurna itu mitos. Seorang perfeksionis pasti sangat menderita apabila mendapati suatu hal tidak berjalan semestinya. Berhentilah menjadi sempurna. Karena kamu pasti selalu memiliki kekurangan, baik besar atau kecil. Lakukan saja, nikmati apapun yang terjadi. Silakan berrencana tetapi jangan menghabiskan waktumu untuk membuat rencana. Rencana, kerjakan, evaluasi, kerjakan lagi, begitu seterusnya.
Menurunkan ekspetasi
Kamu bisa memiliki cita-cita besar, mimpi yang begitu indahnya. Saking indahnya kamu lupa untuk mewujudkannya. Sebelum membuat tujuan, pastikan dulu kamu mampu atau tidak. Pastikan juga semua keinginan itu realistis atau tidak. Pastikan juga itu sebuah cita-cita atau hanya berupa angan-angan. Jika mimpimu seperti bualan, segera bungkus mimpimu itu dan buang ke tempat sampah. Kamu bukanlah seorang Maudy Ayunda atau Sandiaga Uno.
Ekspetasi bisa membawamu terbang setinggi langit, tetapi juga bisa mengantarkanmu terperosok ke jurang terdalam. Sadarilah, kerjakan yang paling mudah dicapai. Jangan pernah membual tentang mimpi yang tidak mungkin diraih. Semua memiliki keterbatasan. Sadarilah itu dulu, kemudian kamu bisa merangkak maju.
Dengan menyadari batasan dirimu, kamu bisa lebih fokus mengerjakan yang memungkinkan untuk diraih. Apabila mimpi kecilmu tercapai maka bahagia akan timbul dengan sendirinya. Tidak ada yang tahu juga jika mimpi-mimpi kecilmu terus kamu raih, bisa jadi mengantarkan kepada mimpi besarmu.
Hidup tetap berjalan
Hidup terus berjalan, tidak peduli kamu bahagia atau tidak. Bahkan tidak peduli kamu ada tidak. Kehidupan manusia terus berjalan. Peradaban bisa semakin maju, sementara dirimu bisa mundur terbelakang. Tidak ada yang peduli. Satu-satunya yang dapat peduli padamu adalah dirimu sendiri. Orang lain boleh berpaling darimu, mereka bisa meninggalkanmu begitu saja, tetapi kamu harus bertahan dengan dirimu. Jika kamu tidak peduli pada dirimu sendiri. Siapa lagi? Apabila kamu tidak peduli, maka kamu benar-benar tidak ada harapan. Untuk mengembalikan harapan yang hilang itulah kamu harus bertahan dengan kondisimu sekarang.
Bahagia begitu sederhana. Sesederhana hembusan napasmu. Sepanjang kamu bernapas sepanjang itu pulalah kamu layak mendapatkan kebahagiaan itu. Bahkan ada juga yang mendapat kebahagiaan setelah napas terakhir. Aku, kamu, dan kita semua saja yang belum mengetahuinya.
Karena bahagia begitu sederhana, maka jangan terlalu pusing memikirkan arti kebahagiaan itu apa. Jalan-jalan melintasi benua belum tentu kamu temukan kebahagiaan itu. Pasanganmu adalah sosok yang sesempurna apapun, juga belum tentu datang rasanya bahagia. Harta banyak tetapi hidup tak nyaman dan tenang pun juga belum tentu bahagia selalu hadir di kehidupannya.
Kebahagiaan hanyalah sebuah hasil dari kerja-kerasmu – terlepas sukses atau tidaknya kamu. Kebahagiaan juga merupakan sebuah proses panjang berpikir, bekerja dan bertindak-laku dirimu sebagai seorang manusia. Sekali lagi yang harus kamu ingat, kamu bahagia atau tidak itu bergantung pada dirimu. Bukan orang lain. Selamat berbahagia 😊
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”