Ketika menginjak bangku SMP, saya berkesempatan membaca sebuah novel yang mengisahkan kehidupan indah 4 gadis muda keluarga March. Novel tua yang saya temukan di perpustakaan sekolah itu berjudul Little Women, karya Louisa May Alcott (1832-1888). Bertahun-tahun kemudian, saya menyadari bahwa kisah menakjubkan dalam novel ini tidak saja mampu menembus batas waktu tapi juga sekat-sekat budaya.
Ada kegembiraan yang menyeruak ketika membaca novel itu. Entah mengapa kisah yang ada di novel itu mampu mewakili semangat dan lika-liku gadis-gadis muda seperti saya dalam menggapai cita-cita.
Novel itu juga mewakili rasa penasaran saya akan keingintahuan kehidupan macam apa yang dilalui oleh gadis seusia saya di belahan negara lain. Tentu saja rasa penasaran ini menjadi sangat seru karena pada masa itu, kita hanya tahu kehidupan mereka lewat majalah, buku, atau televisi. Saat itu internet belum digunakan secara luas.
Novel ini adalah novel yang paling banyak diangkat ke layar lebar
Keempat gadis muda itu adalah si Sulung Meg, Jo yang tomboy dan selalu bersemangat, Beth yang lembut hati, dan Amy yang cerdas tapi egois. Mereka tinggal bersama sang ibu, Marmee di di Concord, Massachusetts selama sang Ayah ambil bagian dalam Perang Saudara Amerika. Novel ini mengisahkan, keagungan cinta saudari, kehangatan keluarga, persahabatan, ketulusan, kepedihan, semangat menggapai mimpi, hasrat untuk membantu sesama, juga kesombongan yang sia-sia.
Novel dengan tema abadi persaudaraan ini mampu menyentuh hati jutaan pembacanya hingga diadaptasi 7 kali ke layar lebar. Pertama kali difilmkan di tahun 1917, kemudian 1918. Keduanya merupakan drama film bisu.
Versi klasik pertama dirilis tahun 1933 dengan bintang Katharine Hepburn (Jo) dan Joan Bennett (Amy). Tahun 1949 adalah versi klasik kedua dengan bintang Juni Allyson (Jo) dan Elizabeth Taylor (Amy),
Di tahun 1994, Little Women kembali difilm-kan dengan bintang Winona Ryder (Jo) dan Christian Bale (Laurie), dan yang terbaru di tahun 2019 dibintangi Saoirse Ronan (Jo), dan Emma Watson (Beth). Selain melambungkan nama Timhotee Chalamet, film ini juga mendapat beberapa nominasi Academy Award antara lain untuk kategori film terbaik, aktris terbaik (Saoirse Ronan), aktris pendukung terbaik (Florence Pugh-pemeran Amy), dan musik orisinil terbaik.
Di tahun 2018 dibuat film bernuansa kontemporer dengan bintang Lea Thompson dan Sarah Davenport. Dan tentu saja ada versi drama musical di panggung Brodway (2005), dan opera (1998).
Little Women juga dibuat film serial untu televisi oleh BBC (1950-1951, 1958, 1970, 2017), dan NBC (1978). Bahkan Jepang membuat versi animasi di tahun 1981, dan tahun 1987 dengan judul Tales od Little Women.
Quotes-quotes dari novel ini masih sangat relevan di era milenial
Beberapa petikan kalimat bijak dari Novel menakjubkan ini masih cukup relevan dijadikan renungan untuk para gadis juga wanita dewasa di era milenial sekarang. Karena, wanita selalu dan akan selalu berjuang untuk menemukan jati diri dan tempat selayaknya mereka. Yuk kita simak.
“Be worthy, love, and love will come.”
“Love is a great beautifier.”
“The humblest tasks get beautified if loving hands do them.”
“…………. hearts, like flowers, cannot be rudely handled, but must open naturally.”
“You don’t need scores of suitors. You need only one, if he’s the right one.”
“I don’t like to doze by the fire. I like adventures, and I’m going to find some.”
“The sincere wish to be good is half the battle.”
”Don’t try to make me grow up before my time, Meg.”
“I’m not afraid of storms, for I’m learning how to sail my ship.”
“Be comforted, dear soul! There is always light behind the clouds.”
“I do think that families are the most beautiful things in all the world!”
“Because they are mean is no reason why I should be. I hate such things, and though I think I’ve a right to be hurt, I don’t intend to show it.”
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”