Mengenal Quiet Firing, Taktik Perusahaan yang Bikin Karyawan Cepat Resign

Akhir-akhir ini fenomena quiet firing menjadi ramai dibicarakan. Hal ini karena dikaitkan dengan perilaku toksik yang melanda dunia perkantoran.

Advertisement

Quiet firing menunjukkan bahwa iklim di perkantoran menunjukkan kondisi yang memang tidak sehat sehingga membuat para pekerja timbul dan berfikir untuk segera resign atau cabut. Ngomong-ngomong, quiet firing itu apa sih?

Quiet firing adalah tindakan dari atasan dalam memperlakukan karyawan dengan cara yang tidak sesuai. Ketidaksesuaian ini bukan dijelaskan secara terang-terangan tapi dengan cara silent treatment.

Tindakan seperti ini dimaksudkan agar karyawan menyadari bahwa perusahaan tidak lagi menginginkannya di sana sehingga karyawan diharapkan untuk segera mengundurkan diri. Dengan kata lain memberhentikan karyawan dengan cara yang lebih halus.

Advertisement

Di samping itu, quiet firing juga dianggap tindakan yang dilakukan oleh atasan untuk membuat karyawannya cepat resign. Entah itu karena atasan lebih menyukai orang lain dibanding kamu sehingga memaksamu untuk keluar secara halus,atau karena kinerjamu tidak berubah sama sekali, padahal atasan sudah mencoba memberi masukan.

Walaupun begitu, seorang atasan pun juga harus melakukan refleksi diri. Sebab, dibanding melakukan silent treatment kepada karyawan yang dia rasa memiliki performa kerja kurang baik, lebih baik untuk mengkomunikasikannya.

Advertisement

Karena bagaimanapun, menjadi seorang pemimpin di perusahaan, entah itu tim leader, ketua divisi, manajer, hingga pimpinan lain, setidaknya harus memiliki 2 kemampuan, yaitu komunikasi yang baik dan leadership,dengan dua hal itu, fenomena quiet firing pun dapat dihindari.

Komunikasi yang baik pasti akan menghasilkan dialog yang baik. Saat terjadi masalah yang sulit diungkapkan, pengertian dan naluri penyelesaian yang baik dari seorang leader akan menghasilkan solusi bagi bawahannya.

Adapun seseorang yang mendapatkan perlakuan quiet firing dari atasan dimulai dari tidak memberikan informasi kenaikan pangkat dan gaji, menghindar dari obrolan kerja dengan karyawannya,tidak diberikan ruang gerak alias tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kariernya,adanya perlakuan berbeda oleh atasan dibandingkan dengan karyawan lain.

Perlakuan seperti ini telah menjadi tren toksik di kalangan pekerja kantoran. Sebab, fenomena quiet firing merupakan tanda dari manajemen buruk dan tak mampu mengkomunikasikan kinerja seorang karyawannya secara gamblang.

Karena hal ini para karyawan yang merasakan hal ini sulit menemukan tim yang solid, apalagi atasan dan juga mentor. Belum lagi dengan budaya berpindah dari satu kantor ke yang lain, sudah pasti akan terjadi pergantian anggota tim.

Faktor-faktor seperti ini yang kemudian membuat manajer tidak terlalu peduli dengan pengembangan karier karyawan. Biasanya trik yang dimainkan seorang atasan adalah secara halus adalah dengan membuat si karyawan merasa tidak kompeten untuk melakukan tugasnya. Selain itu,karyawan pun akan merasa terisolir dari pekerjaan kantor sehingga merasa tak ingin lagi melanjutkan bekerja di perusahaan tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selain suka buku aku juga suka halu

Editor

Writing...