Rasa frustasi timbul ketika hubungan retak atau bahkan sudah tak bisa diperbaiki lagi. Air mata tak berhenti membasahi sapu tangan berwarna putih. Menatap layar monitor sepanjang hari. Benar sekali, menatap wajah manis dihiasi lesung pipi yang sempat menggoda hati. Balik lagi. Spontan niat baik itu merasuk ke dalam pori-pori pikiran yang entah tak tahu mau ke mana. Kenangan kisah yang kembali berputar dalam angan kosong ini. Akankah merajut kembali dalam benang yang sudah terputus oleh kencangnya hembusan angin.
Apakah benar jika ikatan ini putus namun silaturahmi tetap terjalan di antara kami?
Dua insan yang memang belum ditakdirkan untuk bersatu dalam bingkai rumah tangga akan lebih mulia untuk tetap menjalin persahabatan. Benar, langkah tersebut dilakukan untuk tetap saling mendukung dalam keadaan apapun sebagai teman setia. Teman yang akan ada dalam rona merekah maupun sebatang kara. Saling bertegur sapa jika bertemu dalam dunia nyata maupun maya.
Hakikat dalam menjaga ukhuwah adalah saling menjaga komunikasi satu sama lain. Tetap tersenyum dan saling memberi saran yang mendukung untuk kehidupan masing-masing. Walau ujungnya tak bersama namun jalinan pertemanan masih terjaga. Itu mungkin bisa menjadi hal yang biasa bagi seseorang yang dengan mudah melapangkan apa yang sudah terjadi sebelumnya.
Lantas, Bagaimanakah dengan ia yang kesulitan untuk bertegur sapa bahkan untuk sekedar memaafkan?
Fase terberat terjadi ketika seorang A telah dikhianati oleh seorang B yang sangat dipercayainya. Si A merasakan si B tidak bisa menjaga janji yang mereka buat sendiri dan rasa sakit yan si A rasakan sangat pahit. Seberapa keras usaha yang dilakukan si B untuk meminta maaf, tak akan dihiraukan oleh si A. Berilah waktu untuk si A berfikir dan merenung dengan pikiran yang jernih. Waktu yang senggang mungkin bisa menjadi obat yang manjur untuk hubungan yang retak.
Sungguh betapa indahnya jika jalinan silaturami tetap terjaga dalam rona senyum yang manis dan saling bertegur sapa. Tentram, aman, dan nyaman yang terasa dalam raga maupun jiwa. Mari bersama-sama menggerakkan ukhuwah yang semakin solid untuk masa depan yang lebih gemilang dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
curhat nih mbaknya.. hehe
btw, nice post
Bosen main game online yang gitu-gitu aja sist or gan , tapi kalau hadiahnya uang jutan rupiah kenapa tidak ??
kunjungi www(dot)dewa168(dot)com