Putri Mako Saja Bisa Memilih, Masa Kita Enggak?

Tentang pilihan wanita

Putri Mako yang baru-baru ini ramai diberitakan awak media karena rela melepas statusnya sebagai Putri Kaisar demi bisa menikahi lelaki biasa non-bangsawan yang dicintainya. Bahkan Putri Mako menolak hadiah pernikahan yang amat tinggi nilainya.

Advertisement

Berita Putri Mako membuka mata kita bahwa kita memang hidup di era yang berbeda dengan zaman dahulu. Era di mana gender equality dijunjung tinggi, era dimana kaum wanita berhak memilih apa yang diinginkan, bukan sekedar mengikuti pilihan yang dibuat. Era dimana wanita bukan lagi hanya bernilai di Sumur, Dapur dan Kasur saja. Era dimana wanita bukan harus bisa masak, manak (mengasuh anak), dan mecap (make-up/berdandan). Era di mana wanita dan pria berkedudukan sama, bisa berjalan beriringan, bersisian dan saling mendukung dari sisi yang sama. Era di mana wanita memiliki kedudukan setara dengan pria dan buah pikiran dan pilihannya dihargai.

Putri Mako yang memilih untuk keluar istana dan tinggal bersama lelaki biasa tanpa darah bangsawan yang ia cintai. Keluar dari kebiasaan dan pemahaman rakyat Jepang bahwa Putri Raja yang harus selalu tinggal di Istana. Mungkin kurang lebih sama dengan kita yang memilih berkarir di saat masyarakat kita masih memiliki pikiran bahwa perempuan seharusnya berada di rumah mengurus rumah tangga, melayani suami dan mengurus anak walaupun nyatanya perempuan bisa berbuat lebih banyak dari itu.

Advertisement

Memilih tinggal di rumah tidak salah kok. Tulisan ini bukan bermaksud menyalahkan wanita yang tinggal di rumah, tetapi memilih aktif dan berkarir di dunia kerja adalah hak seorang perempuan juga. Memilih tinggal di rumah adalah bagus jika memang ia memilihnya dengan sadar dan penuh pertimbangan. Sadar akan resiko dan konsekuensi yang harus ia tanggung. Memilih dengan penuh tanggung jawab dan sadar penuh atas konsekuensinya lah yang paling penting. Mau memilih tinggal di rumah atau bekerja di luar keduanya sama. Sama-sama pilihan yang baik atau buruk tergantung bagaimana pertimbangan sang wanita.

Bagaimanapun memilih adalah hak dasar manusia, sang suami tidak bisa memaksa wanitanya untuk tinggal di rumah jika memang ia memilih untuk berkarir di luar. Lelaki harus bisa menghormati pilihan wanitanya. Melakukan keduanya pun bisa menjadi pilihan. Tentu saja dengan penuh pertimbangan, kesadaran dan tanggung jawab saat akan memilih. Perempuan, siapapun itu, apapun pekerjaannya, siapapun orangtuanya, apapun latar belakangnya punya kebebasan untuk memilih. Termasuk seorang Putri Kekaisaran seperti Putri Mako sekalipun yang hidupnya sudah diatur sejak kecil.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Everyone is fighting their own battle so be nice