PULANG
Â
Aku pulang kemaren
Hari inipun aku juga bisa pulang
Bersantai di dalam kamar
Memulai kegiatan dengan memandang smartphoneku
Yang benderang dari balik layar kecilnya
Â
Aku sudah terbiasaÂ
Terdiam, senyap lalu pengap
Padahal ini kotaku sendiri
Rumah dimana aku tumbuh besar dan tinggal
Sayang, aku kadang merasa tersesat dan sesak
Â
Biarpun begitu keesokan harinyaÂ
Aku akan kembali membaur
Dalam keramaian dan senyuman ramah penghuni kota
Harusnya aku bahagia
Tapi realitanya tidak
Aku bagaikan awan
Mengambang tertembus hujan
Ingin ku jeda sesaat
Tapi Tuhan tak memberi isyarat
Katanya ini bukan waktuku
Nanti akan tiba saat kapan aku pergi dan menghadap
Tapi hatiku tak jua tenang
Â
Aku kalut
Amarahku membuncah
Kubingung kemana harusnya aku pulang
Mulai tak ada tempat yang membuatku nyaman
Waktuku terbuang hanya untuk bekerja
Rasanya semuanya sia-sia
Yang kuhadapi hanyalah kegagalan
Bukan gagal materi tapi perasaan
Â
Lalu kudengarkan lagu itu
Yang membuatku berpikir panjang
Hindia – Secukupnya
Katanya aku berhak bersedihÂ
Katanya aku berhak mencari pelarianÂ
Katanya aku berhak patah hati
Tapi secukupnya
Â
Karena kita semua pernah gagal
Pernah terpinggirkan
Pernah putus asa
Tanpa alasan yang bisa kita katakan dengan mudahnya
Nanti ada waktunya kita bisa mendapatkan jawaban
Atas segala pertanyaan yang selama ini hanya berputar-putar
Yang nanti akan muncul ujungnya
Â
Tenangkan lah dirimu
Ambilah sedikit tisu
Bersedihlah secukupnya
Â
WAHAI JANUARI
Â
Kenapa kau datang terlalu cepat ?
Aku sedih harus menyadari
Begitu banyak resolusi yang hanya menumpuk tanpa terwujud
Padahal awalnya aku begitu ambisius
Aku menggebu-gebu menulis banyak keinginan
Â
Kini saat kau datang
Aku jadi merana
Menyadari begitu banyak waktukuÂ
Digunakan untuk hal yang sia sia
Padahal dalam satu tahun ada 365 hari
Lalu kenapa dalam ratusan hariÂ
Aku masih berada dititik ini?
Â
Aku merasa mengabaikan harapan dan mimpi-mimpiku yang tinggi
Akulah yang menyebabkan
Semua harapanku sirna
Tapi aku tak segan menyalahkan keadaan
Mencari alasan agar tak disalahkan
Â
Aku harap tak tenggelam dalam kekecewaanÂ
Lupa bangun dan terpurung dalam keputusasaan
Padahal esok akan selalu siap menyambutku dengan hangat
Tanpa mengeluh bahwa dulu aku pernah gagal
Â
Aku harap diriku yang kecewa itu lekas sadar
Bahwa ini bukanlah akhir
Melainkan awal dari perjalanan
Menemui titik terang ditengah kegelapan
Â
Jadi
Hei Kau ! Diriku yang di sana
Termenung dalam sedih
Bangunlah segera! Jangan nyaman di zona sendumu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”