Selalu Ada yang Seperti Kita
Tangan yang kebas dan aku yang merasa bebas
Tubuh penuh libas dan kau yang merasa puas
Selalu ada yang seperti kita
Yang menangis dipukul angin
Yang buta dengan peta dingin
Yang hancur serupa bunga rumput di musim hujan
Yang menyahuti Tuhan hanya saat ingin
_ _ _
Selalu ada yang seperti kita
Yang seolah pakar meraba surga
Mengecup kening malaikat yang menolak memetik harpa
Menggugat takdir yang dipilin oleh semesta tak bernama
_ _ _
Hangat menyapu kakiku yang berendam darah
Serupa pelukan seribu nabi yang marah
Masih begini, masih salah langkah
Dan besok aku hanyalah bagian dari humus yang remah
Aksara
Aksara menipu
Dengan maknanya yang lugu
Aksara kurus kering
Dengan sudutnya yang miring
Aksara kemarin
Dengan goresannya yang berdebu
Aksara yang kukenal
Dengan sastranya yang bisu
- – -
Masih rata
Masih sibuk menyurai kata
Masih menolak membentuk frasa
Masih mengguruiku di tempat yang sama
Boleh bertanya?
Mengapa jauh dalam segaris?
Mengapa dekat dalam pelafalan tangis?
- – -
Kita masih belum dewasa
Masih rutin mentolerir dosa
Masih tabu berbicara surga
Tetapi aksara yang kutemui semalam
Sudah mendekapku melalui doa
Aku aman, Katanya
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”