Puisi 1: Rehat
Bumi sedang rehat, meminta istirahat.
Atas apa yang kita alami
kita perlu instropeksi,
juga mawas diri
Â
Jangan salahkan Tuhan atas apa yang terjadi,
mungkin kita lupa,
pernah berbuat apa
pada bumi dimana kita berdiri
Â
mungkin eksploitasi,
atau hal- hal kejam lainnya yang tanpa kita sadari.
**********
Â
Puisi 2: Rencana
Kasih,
langit kelabu segera berlalu
Â
Bulan depan, atau di bulan yang akan datang
perlukah kita membuat perjanjian untuk sekali lagi mendaki bukit-bukit tinggi
merasakan dingin menembus kulit,
juga jemari yang tersayat pelan ranting- ranting liar
Â
namun kita masih bisa tertawa,
bercanda, dan bersama menikmati senja
dari balik tenda
atu sabana dimana awan terasa menggemaskan.
*********
Â
Puisi 3: Rencana (2)
Senja nanti
ingin kuajak kau berjalan
di antara ilalang yang menguning di kaki,
juga langit yang jingga di kepalaku
Â
Pada gunung-gunung yang menjulang tinggi itu,
akan kuberitahu kau bagaimana berkencan yang menyenangkan
Â
menikmati kopi di puncak tertinggi,
menulis wajahmu pada puisiku,
juga menciummu puluhan kali
Â
tanpa sekat,
sangat dekat.
Â
Di kepalamu,
burung- burung bernyanyi riang sekali
merayakan hal- hal buruk yang kita lewati,
kesepianku,
tanpa wajah sayumu
yang selalu menjadi rahasia pada diksi di puisiku.[]
**********
Wulan Agustina Pamungkas/ Instagram:@wulanagustinapamungkas
Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”