Puisi 1
PetrhicorÂ
​
Ketika hujan mulai turun ke bumiÂ
Maka setiap kenangan mulai bertepi
Bau harum desir tanah basah di antara rerumputan
Yang membuatku seakan pergi ke dalan suatu ingatan
Petrhicorini bagai memoriÂ
Memori kita yang dulu pernah bersama
Petrhicor ini bagai aroma
kebahagiaan yang dulu
pernah ada
Namun , petrhicor ini kini telah hampaÂ
Bagai lelayuan tanaman di musim panas
Tak ada rasa dan ingantan pun mulai pudar
Dapatkah petrhicor ini mengingatkanmu
Bahwa kita pernah bersama dulu?
Puisi 2
Bagai Orang Asing
Kau yang dulu seperti kakakku, seperti saudaraku
Aku dan kamu bagai saudara tak sedarah, dulu
Seperti ikatan simpul mati dalam pramuka, dulu
Tak mengenal waktu tiap hari kita bermain bersama, dulu
Harapan selalu bersama hingga dewasa, dulu
Keluh resah ada di pundak kita bersama, dulu
Canda ria selalu menyelimuti kita, dulu
Dan nyanyian hujan menjadi pelengkap kita bersama, namun itu semuanya kenangan dahulu.
Kau sahabatku dulu yang kini bagai orang asingÂ
Sekarang, ketika mata kita pernah beradu, bagai orang yang tak pernah kenal
Harapanku, di balik binar mata itu terdapat kenangan kita yang masih kau simpan
Harapan dimana kau masih mengingat kisah kita bersama
Walaupun kita sering berjumpa, namun rasanya berbeda
seperti ada jarak pemisah, ada dinding besar penghalang
Sahabatku dulu yang kini bagai orang asing
Aku bingung dan malu jikalau aku ingin bertanya tentang kebersamaan kita dulu
Aku tahu kita sama sama dewasa
Kita mungkin tak akan mungkin selalu bersama hingga tua
Kita sama sama sibuk dengan urusan yang kita punya
Tapi, dapatkah aku tetap mengenalmu seperti dulu dan begitu pula sebaliknya?
Atau mungkin hanyalah aku yang malu untuk sekedar bertegur sapa karena lama kita tak bersama
Ya, engkau sahabatku dulu
yang kini bagai orang asing.
Oleh : Anis Fauziah
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”