Puisi 1:
Pernah
Aku pernah terluka,
hingga takut untuk jatuh cinta
takut terjatuh pada lubang yang sama
takut memulai sebuah rasa yang hanya akan berujung pada asa.
Â
Aku pernah menangis,
hingga air mata derasku berhenti
sampai akhirnya semua perasaanku mati.
Lalu, aku tertawa menikmati kemalangan hati.
Â
Aku pernah berteriak kencang,
walau tiada satupun yang peduli akan apa yang kuteriakkan
suraku parau
sampai akhirnya aku hanya berbisik menikmati kebodohan diri.
Â
Apa yang pernah aku rasa bukan jaminan untuk tidak lagi merasa kecewa,
karena sesungguhnya kecewa berasal dari pengharapan tinggi yang muncul dari dalam diri.
Tolong ingatkan aku,
untuk tidak terlalu berharap pada sesuatu yang belum pasti
lagi.
Â
———-
Puisi 2:
Perasaan
Beberapa hari ini, aku mulai paham tentang perasaan.
sesuatu yang jelas tak bisa ditafsirkan
baik dengan dengan tindakan,
lisan,
maupun tulisan.
Â
Aku bingung bagaimana harus menjelaskan
akan sesuatu yang ku ketahui
namun tidak bisa aku bagi.
Ya, tentu ini berkaitan dengan hati.
Â
Doakan aku supaya lain kali bisa menjabarkan
tentang perasaan,
yang ku miliki pada seseorang dan menjadi sebuah harapan.
Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”