Penghujung Rindu
Denting jam kian berjalan
Menit demi menit dilalui tanpa adanya keluh dan kesah
Aku masih di sini
Masih duduk rapi diam mengaduk kopi
Selintas bayanganmu kadang hadir yang ku liat dari kaca pada gelas ini
Seringkali aku abaikan
Namun………
Tetap saja hatiku berdegup penuh tanya
“apakah begitu berat rindu ini ?”
Bukan, bukan saja hanya bayanganmu yang hadir dalam pandanganku melalui gelas ini
Bahkan dalam gaduhnya pengunjung aku sempat mendengar suara khasmu kasih…
Rindu kian mengadu pada lembaran hariku
Tetap saja akuu berdiam diri menunggu kembalinya dirimu
“mungkinkah kau kembali ?”
Sepercik kata yang selalu aku lantunkan
“hanya waktu yang mengembalikan” balasku
Sepercik Luka Bahagia
Aku mendengar kisah seorang sahabat
Ia baik tak ada celahnya satupun
Ia begitu mencintai lelakinya itu
Tapi……..
Bukan, bukan lelaki kekasih hatinya
Melainkan kekasih sahabatnya
Ia jahat?
Siapa yang tak mungkin mengatakan tidak…
Namun, aku tahu persis bahwa cinta itu atas 2 insan
Aku ikut marah sebagai sahabatnya?
Tidak, aku ikhlas atas perbuatannya
Mereka saling mencintai, lalu aku bisa apa atas semua itu ?
Tiada luka paling indah di dunia ini selain melihat kekasihmu bahagia, bukan ?
Itu juga yang aku rasakan
Demikian cinta ku itu untuk seorang sahabat dan kekasih hatiku….
Wulan Sari Puspita Ningrum
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”