#PuisiHipwee; Memantik Diri, Menyemai Rasa

Menjadilah dikau, pun sekat sekat pembatasnya

Diri Dalam Bias

Advertisement

Hamba kini bersuara

Meminta serta meronta

Memendam hiruk pikuk semesta

Advertisement

Ia mengajak berlari, tetapi hanya mampu merangkak

Kau dipaksa untuk selalu bisa

Advertisement

Bahkan mulutmu pun memaksa untuk berbicara bisa

Kau dipaksa untuk selalu bisa

Kau masih berusaha, sambil merangkak

Sambil memastikan kini kau bisanya apa?

Kini kau bisa berbicara hamba, pada yang kuasa

Karena desak atau karena sesak?

Berusaha menjadi apa saja yang dipunya

Bahkan sampai berdesak, sampai tidak tau ingin lari kemana

Dan akhirnya berkata Hamba pada yang kuasa

Bertindak atau ditindak

Kini kau yang bisa menjawab

Menjadi kecewa atau berharga

Juga kau yang menentukan

Pastinya, lewat tangan tuhan

Berdesir dengan kelana

Merangkak sambil menghirup aroma

Bertanya sebenarnya menjadi siapa

Diri kita, ya diri kita

Membarakan Rasa

Rasa yang terlampau bangga diungkapkan

Menjadi bagian mengukir senyum orang – orang

Menjadi bagian yang nantinya menjadi sejarah

Atas nama cita dan cinta

Elan harus tetap dinyalakan

Mimpi bukan hanya sekedar di angan

Iaa menunggu untuk selalu diwujudkan

Menelisik karya, mencermati dan menelaah

Mencoba mencari makna

Atas jiwa juga membawa rasa

Sendiri atau atas nama kita

Sama – sama memberi asa

Asa atas cinta dan cita

Kepada siapa saja

Hidup- hidupilah karya

Agar jika kau mati, yang dikenang bukan hanya nama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senang menghidupkan kata-kata, dan terhidupi dari kata-kata.